Dokter di Sekayu Alami Kekerasan
SOSOK Syahpri, Dokter di RSUD Sekayu yang Dipaksa Keluarga Pasien Buka Masker, Punya Gelar Mentereng
Diketahui, dr Syahpri Putra Wangsa berpraktik di RSUD Sekayu dan RS Bunda Medika Jakabaring Palembang.
SRIPOKU.COM - Viral video dokter di RSUD Sekayu Muba diduga alami kekerasan oleh keluarga pasien.
Kini sosok dokter tersebut menjadi sorotan lantaran mendapat perlakuan tak menyenangkan.
Rupanya dokter tersebut bernama Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, FINASIM, dokter RSUD Sekayu, Sumatera Selatan.
Bahkan usai videonya viral, ada yang mengenalnya dan sosok dokter itu dikenal sebagai dokter yang baik.
Bahkan mayoritas warganet memberikan dukungan kepada dokter tersebut.
Mayoritas menyayangkan tindakan memaksa yang dilakukan terhadap dokter sebagai tenaga kesehatan tersebut.
Akun @Apri Yanti menulis, “Setiap tindakan pasti ada SOP. Walaupun kita punya keinginan, kita juga harus mengikuti prosedur. Sangat disayangkan tindakan itu, padahal bisa dikomunikasikan dengan baik.”
Sementara akun @Ardie Bewe berkomentar, “Dokter itu benar, RSUD harus klarifikasi. Tidak boleh dokter dipaksa membuka masker saat bekerja, apalagi dengan cara seperti itu.”
Akun lainnya, @Iin Parlina, menegaskan, “Saya tahu dr. Syafri, beliau subspesialis. Dokternya baik, sekolahnya jelas. Tolak segala bentuk ketidaksopanan dan kekerasan terhadap tenaga kesehatan.”
Sebelumnya, beredar video seorang dokter tengah memeriksa pasien, namun mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari keluarga pasien.
Dalam video, terlihat keluarga pasien meminta dokter melepas masker yang dikenakannya.
Baca juga: KRONOLOGI Dokter di RSUD Sekayu yang Dipaksa Keluarga Pasien Untuk Melepas Masker, Sempat Menolak!

Dokter Syahpri Putra Wangsa menuai pujian karena begitu sabar menghadapi sikap arogan keluarga pasien.
Faktanya, Dokter Syahpri Putra Wangsa bukan sosok sembarangan.
Di tahun 2024 ia meraih resmi mendapat gelar sebagai Dokter Konsultan di bidang Nefrologi.
Dokter Konsultan biasanya merujuk pada dokter spesialis yang memiliki keahlian mendalam di bidang tertentu dan berperan sebagai narasumber atau penasehat medis untuk pasien maupun tenaga medis lainnya.
Sedangkan Nefrologi adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari fungsi ginjal, penyakit ginjal, dan terapi terkait.
Sosok Dokter Syahpri Putra Wangsa
Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, yang menjabat sebagai dokter spesialis penyakit dalam seperti jantung, paru, saluran cerna, ginjal dan organ lainnya.
Diketahui, dr Syahpri Putra Wangsa berpraktik di RSUD Sekayu dan RS Bunda Medika Jakabaring Palembang.
Ia juga pernah bertugas di RSUD Sungai Lilin.
Pendidikan kedokterannya ditempuh di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Ia mengambil spesialis di Universitas Sriwijaya, Palembang.
Pada Oktober 2024, ia resmi mendapat gelar sebagai Dokter Konsultan di bidang Nefrologi.
Adapun gelar tambahannya: Sp.PD (Spesialis Penyakit Dalam), K.GH (Konsultan Ginjal Hipertensi), FINASIM (Fellow of Indonesian Society of Internal Medicine).
Baca juga: TERUNGKAP Sosok Dokter di RSUD Sekayu yang Dipaksa Buka Masker, Dokter Subspesialis yang Taat SOP
Kini, namanya ramai dibicarakan di media sosial karena videonya saat menghadapi keluarga pasien yang marah di ruang ICU VIP RSUD Sekayu.
Ia tampak tetap tenang, profesional, dan sabar hingga mendapat banyak pujian warganet.
Jadi Korban Penganiayaan Keluarga Pasien
Diketahui media sosial dihebohkan dengan video berdurasi 41 detik yang diunggah akun media sosial Muba Akor memicu perdebatan publik.
Rekaman tersebut memperlihatkan momen di ruang perawatan RSUD Sekayu, saat seorang dokter tengah memeriksa pasien, namun mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari keluarga pasien.
Dalam video, terlihat keluarga pasien meminta dokter melepas masker yang dikenakannya.
Permintaan tersebut ditolak secara halus oleh sang dokter karena bertentangan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) rumah sakit.
Namun, situasi memanas ketika salah satu anggota keluarga pasien diduga memegang bagian belakang leher dokter sambil memaksa membuka masker.
Meski akhirnya dokter tersebut membuka maskernya, tindakan itu dilakukan dalam tekanan, dengan tangan keluarga pasien masih terlihat menyentuh tubuhnya.
Momen ini sontak menuai kecaman dari warganet yang menilai tindakan tersebut sebagai bentuk ketidaksopanan dan pelanggaran terhadap hak tenaga kesehatan.
Komentar publik pun membanjiri unggahan video tersebut. Akun @Apri Yanti menulis,
“Setiap tindakan pasti ada SOP. Walaupun kita mau, kita juga harus mengikuti prosedur. Sangat disayangkan tindakan itu, padahal bisa dikomunikasikan dengan baik.”
Akun @Ardie Bewe turut menyuarakan dukungan,
“Dokter itu benar, RSUD harus klarifikasi. Tidak boleh dokter dipaksa membuka masker saat bekerja, apalagi dengan cara seperti itu.”
Sementara akun @Iin Parlina menyampaikan,
“Saya tahu dr. Syafri, beliau subspesialis. Dokternya baik, sekolahnya jelas. Tolak segala bentuk ketidaksopanan dan kekerasan terhadap tenaga kesehatan.”
Mayoritas netizen berharap kejadian serupa tidak terulang, dan menegaskan pentingnya kenyamanan serta perlindungan bagi tenaga medis dalam menjalankan tugasnya.
Respons RSUD Sekayu
Saat dikonfirmasi, Humas RSUD Sekayu, Dwi Marsilviah, menyatakan bahwa pihak rumah sakit masih melakukan rapat internal terkait insiden tersebut.
“Ada nanti ya, kita masih rapat di RS,” ujarnya singkat.
IDI Siap Dampingi ke Jalur Hukum
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Muba mengecam keras insiden kekerasan fisik yang dilakukan keluarga pasien terhadap seorang dokter yang bertugas di RSUD Sekayu.
Ketua Badan Hukum Pembela Profesi dan Advokasi (BHP2A) IDI Muba, dr. Zwesty Devi, MH, menyampaikan keprihatinannya atas tindakan yang diduga dilakukan oleh keluarga pasien terhadap dr. Sapri, salah satu tenaga medis di RSUD Sekayu.
“Tindakan kekerasan terhadap tenaga kesehatan, apalagi secara fisik, tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun. Dalam video yang beredar, terlihat adanya kontak fisik dari pihak keluarga pasien kepada dokter yang tengah menjalankan tugasnya,” tegas dr. Zwesty, Rabu (13/8/2025).
Ia menjelaskan, kejadian bermula saat dokter menjalankan tugas pemeriksaan sesuai dengan SOP, yaitu mengenakan masker saat berinteraksi dengan pasien.
Namun, hal ini justru memicu kemarahan dari pihak keluarga pasien yang kemudian berujung pada dugaan kekerasan fisik.
IDI Muba menyatakan akan melakukan pendampingan hukum kepada dr. Syahpri dan mendukung penuh langkah-langkah yang diambil pihak RSUD Sekayu dan Dinas Kesehatan Muba dalam melaporkan kasus ini ke Polres Musi Banyuasin.
“Kami akan mengawal proses hukum ini bersama RSUD Sekayu dan Dinkes Muba. Dokter adalah garda terdepan layanan kesehatan, bukan pihak yang seharusnya menjadi korban kekerasan,"ungkapnya.
IDI Muba berharap kejadian ini menjadi perhatian semua pihak agar perlindungan terhadap tenaga medis dapat ditingkatkan.
"Ini masalah profesi kami berharap peristiwa serupa tidak terulang kembali dan dokter tetap dapat menjalankan fungsinga tanpa ada ketakutan,"jelasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com
PROSES Hukum Sampai Tuntas, IDI Muba Siap Dampingi dr Sapri yang Alami Kekerasan di RSUD Sekayu |
![]() |
---|
TERUNGKAP Sosok Dokter di RSUD Sekayu yang Dipaksa Buka Masker, Dokter Subspesialis yang Taat SOP |
![]() |
---|
KRONOLOGI Dokter di RSUD Sekayu yang Dipaksa Keluarga Pasien Untuk Melepas Masker, Sempat Menolak! |
![]() |
---|
Viral Video Diduga Kekerasan Terhadap Dokter Terjadi di RSUD Sekayu, Netizen Geram |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.