Siswa SMKN 1 Lubuklinggau Demo

Ratusan Siswa SMKN 1 Lubuklinggau Demo, Tuntut Guru Diduga Pelaku Pencabulan Segera Ditindak

Ratusan pelajar SMK N 1 Kota Lubuklinggau Sumsel menggelar aksi Demo di dalam sekolah, Jumat (24/5/2025).

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Odi Aria
Tribunsumsel.com/Eko Hepronis
DEMO DI SEKOLAH-Para siswa saat melakukan aksi demo di depan sekolah SMK N 1 Lubuklinggau, Jumat (23/5/2025). Para siswa ini demo lantaran menuntut guru diduga pelaku pencabulan ditindak. 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU- Ratusan pelajar SMK N 1 Kota Lubuklinggau Sumsel menggelar aksi Demo di dalam sekolah, Jumat (24/5/2025).

Demo ini buntut dari kekesalan ratusan pelajar terhadap oknum guru ASN berinisial AY yang diduga kerap melakukan aksi pencabulan dan pungli namun tidak ditindak oleh sekolah.

Sebagai bentuk kekesalannya, ratusan pelajar ini meluapkan kemarahannya dengan melakukan aksi demo di lapangan sekolah.

Aksi para pelajar ini sempat diredam oleh pihak sekolah, namun, bukannya diam para pelajar melakukan aksi demo di depan ruang guru sekolah.

Mereka meneriakkan kata-kata "pungli dan cabul-cabul di depan ruang guru" suara itu menggema di depan ruang kepala sekolah.

Bahkan, mereka membentangkan karton tuntutan bertuliskan " tolak keras Pungli dan Pencabulan mencari ngojek" tulisan tertera dalam karton.

Sebagai puncak kemarahannya para pelajar sempat melempari atap ruang guru dengan batu.

Informasi di lapangan menyebutkan kejadian bermula ada 5 siswi melapor kepada pihak sekolah menjadi korban perbuat cabul dari oknum guru AY.

Namun, permasalahan yang dilakukan mediasi oleh pihak sekolah tidak membuahkan hasil dan tidak ada titik temu, hingga para pelajar melakukan aksi demo.

R salah satu pelajar mengungkapkan aksi demo mereka ini sebagai bentuk kekesalan mereka terhadap oknum guru tersebut karena tidak ditindak pihak sekolah.

"Modusnya praktek buat tugas kalau tidak buat tugas disuruh nyatat 50 lembar, kalau tidak mau bayar Rp 30 ribu satu siswa," ungkap R pada TribunSumsel.com.

Selain itu, kemudian apabila  tidak ikut renang diganti dengan bayar uang, praktek semacam ini sudah sangat lama sekali dan sudah kami laporkan.

"Kemudian guru ini juga sering ngechat mesum dengan kami, modusnya merayu ngajak kami ketemuan," ujarnya.

Terkait, insiden ini Kepala Sekolah SMKN 1 Lubuklinggau, Suwarni menyampaikan bila permasalahan ini sudah ditangani oleh pihak sekolah.

"Kami melakukan klarifikasi bahwa masalah ini sudah ditangani oleh pihak Polres Lubuklinggau," ungkap Suwarni.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved