Tahanan di Lapas Musi Rawas Ricuh

Pasca Tahanan Rusuh di Lapas Muara Beliti, Pengunjung Hanya Diperbolehkan Titip Barang ke Petugas

Pengunjung hanya diperbolehkan menitipkan barang bawaan kepada petugas, untuk nantinya akan diberikan kepada warga binaan yang akan dikunjungi. 

|
Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Eko Mustiawan
TITIP BARANG- Kondisi terkini di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti di Musi Rawas pasca kerusuhan, Jumat (9/5/2026). Saat ini pengunjung hanya diperbolehkan menitipkan barang ke petugas, sedangkan jam besuk belum diperbolehkan. 

SRIPOKU.COM, MUSI RAWAS- Pasca terjadinya kerusuhan, suasana Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti di Kabupaten Musi Rawas, Jumat (9/5/2025) terlihat tenang dan kondusif. 

Meski demikian, petugas keamanan baik dari Polres Musi Rawas, Kodim ataupun Brimob masih terlihat keluar masuk Lapas, untuk melakukan pengamanan di dalam Lapas.

Kemudian, beberapa pengunjung juga terlihat mulai berdatangan. Hanya saja, pengunjung tak bisa membesuk atau bertemu langsung dengan warga binaan. 

Pengunjung hanya diperbolehkan menitipkan barang bawaan kepada petugas, untuk nantinya akan diberikan kepada warga binaan yang akan dikunjungi. 

"Belum bisa masuk, kami hanya nitip barang-barang saja ke petugas, seperti makanan dan lainnya," kata salah seorang warga yang berkunjung ke Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Jumat (9/5/2025).

Sebelum menitipkan barang, pengunjung lebih dulu diminta untuk mendaftar ke petugas layanan pendaftaran, dan mendaftar di aplikasi, baru kemudian dilakukan serah terima barang ke petugas. 

"Kemarin kan ricuh di Lapas, mungkin efek dari itu. Jadi kami tidak bisa masuk dan hanya boleh menitipkan barang saja," ungkapnya.

Sebelumnya, kericuhan terjadi di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti pada Kamis (8/5/2025) pagi. Kericuhan tersebut dipicu razia handphone yang dilakukan secara rutin oleh petugas. 

Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Ronald Heru Praptama mengatakan, sebelum kericuhan terjadi, pada Rabu (7/5/2025) malamnya sekira pukul 19.00 Wib, petugas Lapas melakukan razia di blok banggau.

Dari razia tersebut, petugas menemukan 54 unit handphone di kamar para tahanan. Karena dicurigai masih masih handphone yang dimiliki para tahanan, maka Kamis (8/5/2025) kembali melakukan razia. 

"Setelah apel sekira pukul 08.00 Wib, petugas kembali melakukan razia, karena diindikasi masih banyak handphone di kamar bawah," kata Kalapas, Kamis (8/5/2025).

Kemudian, petugas pun membagi tim untuk melakukan razia di blok angsa dan sisa kamar di blok banggau. Untuk di blok angsa sendiri ada 8 kamar sedangkan di blog banggau hanya 4 kamar.

"Kemudian di kamar 8 yang dipimpin oleh KPLP terjadi kerusuhan. Jadi razia di blok banggau kami hentikan.Kami berusaha menenangkan kerusuhan itu," lanjut Kalapas. 

Hanya saja upaya tersebut, tidak berhasil, kemudian petugas pun memilih mundur. Selanjutnya, pihaknya menghubungi pihak Polres, Kodim dan Brimob untuk membantu penanganan masalah di Lapas.

Kalapas mengaku, untuk jumlah napi yang melakukan perlawanan, Kalapas mengaju tidak mengetahuinya secara pasti.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved