Kopi Sumsel

Jelang Panen Raya, Harga Kopi Pagar Alam Sumsel Turun Rp10 Ribu Per Kilo

Kabar terkini dari Kota Pagar Alam, menjelang musim panen kopi tahun 2025, harga jual

|
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM /Wawan Septiawan
HARGA KOPI TURUN - Salah satu petani di Kota Pagar Alam yang memperlihatkan buah Kopi miliknya yang mulai menguning pertanda akan segera bisa dipanen pada musim panen beberapa minggu ke depan, Jumat (11/4/2025). Namun sayangnya jelang musim panen saat ini harga jual biji Kopi turun sebesar Rp 10 ribu per kilo 

SRIPOKU.COM, PAGAR ALAM - Kabar terkini dari Kota Pagar Alam, menjelang musim panen kopi tahun 2025, harga jual biji kopi mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Penurunan harga mencapai sekitar Rp10.000 per kilogram, di mana harga jual yang sempat menyentuh angka Rp78.000 per kilogram kini berada di kisaran Rp68.000 per kilogram.

Meskipun terjadi penurunan harga, para petani kopi di Pagar Alam tidak menunjukkan kekhawatiran yang berlebihan.

Pasalnya, dengan harga jual di antara Rp68.000 hingga Rp72.000 per kilogram, mereka masih memperkirakan akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar pada musim panen tahun ini.

Harga jual kopi yang masih berada di atas Rp50.000 per kilogram dianggap akan tetap menjaga semangat para petani Pagar Alam dalam merawat dan memanen hasil kebun kopi mereka.

Hal ini tentu menjadi angin segar jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, di mana harga jual kopi hanya berkisar antara Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram.

Anca, salah satu pengepul biji kopi di Kota Pagar Alam, membenarkan adanya penurunan harga jual kopi saat ini.

"Benar kak turun, sekitar Rp10 ribu turunnya. Pasalnya harga jual sempat di angka Rp78 ribu per kilogram dan saat ini harga jual berkisar Rp68 ribu hingga Rp72 ribu per kilogramnya," ujar Anca.

Ia menjelaskan bahwa fluktuasi harga kopi menjelang musim panen adalah hal yang biasa.

Harga jual untuk "buah selang" atau buah awal musim cenderung lebih rendah dibandingkan dengan harga jual kopi hasil panen tahun sebelumnya yang masih tersimpan.

"Untuk kopi simpanan musim tahun lalu saat ini masih bisa dijual dengan harga Rp72 ribu per kilogram. Namun untuk biji kopi hasil panen buah selang (buah awal musim) harganya lebih murah yaitu sekitar Rp68 ribu per kilogramnya," jelasnya.

Sementara itu, Nando, seorang petani kopi di Pagar Alam, juga membenarkan bahwa harga kopi seringkali mengalami penurunan menjelang musim panen raya. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh kualitas hasil panen buah awal musim yang biasanya tidak terlalu baik dan jumlahnya juga tidak terlalu banyak.

"Memang biasa jika hasil panen buah awal musim ini harga murah, karena memang kualitas buahnya biasanya tidak begitu bagus. Ditambah tidak terlalu banyak saat memasuki masa puncak musim panen. Tapi kami berharap harga kopi tetap stabil agar kami bisa mendapatkan keuntungan pak," ungkap Nando dengan nada penuh harap.

Meskipun harga kopi mengalami penurunan menjelang musim panen, optimisme masih terpancar dari para petani Pagar Alam. Mereka berharap harga akan kembali stabil atau bahkan meningkat saat puncak panen tiba, sehingga dapat memberikan keuntungan yang maksimal dari hasil kerja keras mereka.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved