Pelajar Tenggelam di Pagaralam
Pelajar SMKN 2 Pagaralam Masih Dicari, Tenggelam di Air Terjun Tertinggi di Kota Pagaralam Sumsel
Pasalnya pesona air terjun Besemah ini memang cukup indah jika dibandingkan dengan sejumlah air terjun lainnya.
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM, PAGARALAM - Muhammad Azih Syahri (16) hingga Minggu (2/11/2025) siang masih belum ditemukan.
Pelajar SMKN 2 Pagaralam itu dikabarkan tenggelam di objek wisata Air Terjun Cughup Besemah, pada Sabtu (1/11/2025) sekira pukul 13.00 WIB.
Tim gabungan antara BPBD Pagaralam, Basarnas, dan Polres Pagaralam masih terus melakukan pencarian dihari kedua, Minggu (2/11/2025) sejak pukul 08.00 WIB.
Namun dikabarkan sampai saat ini korban masih belum ditemukan.
Air terjun Cughup Besemah merupakan salah satu objek wisata air terjun yang ada di Kota Pagaralam.
Baca juga: Selalu Mengaji Sebelum Belajar, Sosok Pelajar di Pagaralam yang Tenggelam di Objek Wisata Air Terjun
Akhir-akhir ini memang air terjun ini menjadi salah satu lokasi favorit para wisatawan baik lokal maupun luar Kota Pagaralam.
Pasalnya pesona air terjun Besemah ini memang cukup indah jika dibandingkan dengan sejumlah air terjun lainnya.
Namun memang kondisi jalur menuju ke Cughup Besemah tersebut cukup ektrem.
Wisatawan harus menuruni tebing yang cukup curam untuk tiba ke lokasi.
Meskipun demikian setiap harinya ada saja wisatawan yang berkunjung ke sana.
Memang sejak beberapa tahun belakangan ini Cughup Besemah mulai dikelola oleh pemuda Desa Mingkik.
Berbagai fasilitas mulai disediahkan oleh pemuda untuk mempermudah wisatawan turun kedasar air terjun.
Air terjun ini terdapat di Dusun Mingkik Kelurahan Atung Bungsu Kecamatan Dempo Selatan Kota Pagaralam, berjarak sekitar 25 km dari pusat kota.
Jika wisatawan datang dari Kabupaten Lahat maka lokasinya tepat di Desa Mingkik yang merupakan pintu masuk ke Kota Pagaralam.
Baca juga: BREAKING NEWS : Hari Ke-2 Pencarian Pelajar Tenggelam, Basarnas & BPBD Pagaralam Terobos Arus Deras
Akses dapat ditempuh dengan semua jenis kendaraan, 1 km dari titik objek, pengunjung harus berjalan kaki melewati jalan setapak menuruni lereng bukit yang termasuk deretan Bukit Barisan, hal ini memberikan tantangan dan nuansa tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.