Opini

Indonesia Membutuhkan Pendidikan Adab atau Pendidikan Karakter?

Konsep pendidikan ‘adab memiliki dasar, proses, dan tujuan yang berbeda dengan dasar, proses, dan tujuan pendidikan karakter.

Editor: tarso romli
handout
Abdurrahmansyah-guru besar pengembangan kuruikulu, Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang 

‘Adab secara komprehensif berkaitan dengan obyek-obyek tertentu yaitu pribadi manusia, ilmu, bahasa, sosial, alam, dan Tuhan. Ber-‘adab adalah menerapkan ‘adab kepada masing-masing obyek tersebut dengan benar sesuai kaidah. Tujuan akhir dari proses Ta’dib adalah kedekatan spiritual kepada Tuhan. Karena itu ‘adab berkaitan dengan sisi syari’at dan tauhid.

Orang yang tidak ber-‘adab adalah orang yang tidak menjalankan syari’at dan tidak beriman dengan sempurna. Kumpulan manusia beradab akan melahirkan produk keadaban (adabiyah) yang disebut peradaban (civilization). Dalam konteks ini dapat juga dimaknai ‘adab dengan nilai-nilai kewargaan (civic values). Sungguh sangat luas dan komprehensif konsep mengenai ‘adab dan Ta’dib.

Jika dibaca secara mendalam, terdapat perbedaan substansial antara konsep pendidikan ‘adab dan pendidikan karakter. Menurut Thomas Lickona dalam Educating for Character (1993) pendidikan karakter adalah suatu upaya yang disengaja untuk membantu seseorang agar dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika inti.

Materi dan proses pendidikan karakter terbatas pada aspek perilaku organik manusia dalam batas etika, tetapi pendidikan ‘adab mencakup aspek jasadiyah dan ruhaniyah sekaligus dalam arti yang sangat luas sehingga mampu melahirkan peradaban.

Tradisi pendidikan Islam sangat mengutamakan capaian akhlaki dalam semua proses pembelajaran apapun. Karena itu, kompetensi akhlaki menjadi tujuan sekaligus outcome pendidikan Islam. Tokoh pemikir sekelas al-Ghazali, al-Jurjani dan Ibn Miskawih secara tegas menempatkan isu akhlak dan ‘adab pada posisi yang sangat tinggi sebagai identitas seorang muslim sejati.

Semua tokoh tersebut menegaskan bahwa proses pendidikan Islam (Ta’dib) merupakan proses mencapai ilmu pengetahuan (ma’rifah) untuk mencegah pelajar dari bentuk kesalahan sehingga seseorang dapat mencapai derajat kesempurnaan atau insan kamil (superman) seperti akhlak Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW sebagai produk pendidikan ‘adab langsung dari Allah SWT telah diakui secara normatif dan sosiologis. Dalam al-Qur’an surah al-Qalam ayat 4 disebutkan “Wainnaka la 'ala khuluqin 'adzim” (Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) memiliki budi pekerti yang agung).

Secara sosial historis, buku yang ditulis Michael H. Hart yakni The 100: A Ranking of The Most Influential Person In History (1978) membuktikan keunggulan dan keluhuran budi pekerti Nabi Muhammad SAW yang melahirkan pengaruh agung bagi seluruh umat manusia sampai saat ini. Penelitian Michael H. Hart ini sesungguhnya membuktikan bahwa produk pendidikan ‘adab akan memberi bekas sepanjang hayat kepada peserta didik sebagai learning outcome pendidikan.

Persoalan yang paling penting dan mendasar sebenarnya adalah bagaimana cara mendidik ‘adab secara metodologis kepada peserta didik. Metode role models dan keteladanan sebagai sisi hidden curriculum nampaknya penting dikembangkan pola-pola implementasinya secara lebih konkrit.

Para guru, pendidik, dan peneliti perlu melakukan ikhtiar ilmiah untuk melakukan riset pengembangan agar menghasilkan produk-produk penelitian berupa model, pendekatan metode, strategi, dan teknik yang tepat untuk mengajarkan adab secara efektif di lembaga pendidikan.

Pendidikan karakter yang selama ini dipopulerkan perlu diimbangi dengan pendidikan ‘adab sebagai istilah konsep penting dalam tradisi umat Islam. Para guru, orang tua, dan masyarakat pendidikan Indonesia sudah saatnya menyadari dan bertanggungjawab untuk mendidik ‘adab anak bangsa ini sebagai basis kepribadian bagi terbangunnya peradaban Indonesia yang lebih agung di masa depan. Wallahu a’lam bi al-Shawwab. (*)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved