Anak Bos Toko Roti Aniaya Karyawati

Anak Bos Toko Roti Nangis Gemetar Takut di Penjara, sang Ibu Ngemis Minta Damai ke Dwi Ayu 'Tolong!'

Berikut ungkapan orang tua George Sugama Halim yang menceritakan kondisi sang anak yang dipenjara usai aniaya karyawati

Editor: pairat
Kolase Sripoku.com/Instagram
Dwi Ayu Darmawati (kiri) George Sugama Halim (tengah) Linda Pantjawati (kanan). - Linda Pantjawati ungkap kondisi anaknya di penjara usai aniaya karyawatinya. 

Para pegawai baru tersebut mengenakan seragam kemeja putih dan celana hitam. Keempatnya merupakan pegawai perempuan.

Seorang pegawai Toko roti Lindayes mengungkapkan, ada beberapa karyawan yang mengundurkan diri atau resign setelah kejadian penganiayaan yang diduga dilakukan anak pemilik toko, GSH, terhadap seorang karyawati berinisial DA, yang berlangsung dua bulan sebelum kasus tersebut viral di medsos.

"Ini beberapa karyawan baru masuk menggantikan yang keluar kemarin. Jadi, setelah kejadian itu memang banyak yang resign," kata seorang pegawai pria yang mengenakan kemeja warna biru muda, kepada Tribunnews.

Ia membenarkan kasus dugaan penganiayaan terjadi di toko Lindayes cabang Cakung ini. 

Namun, pria tersebut enggan menceritakan lebih lanjut soal kronologi kejadian yang melibatkan anak pemilik toko tersebut, lantaran saat kejadian dia tidak berada di lokasi.

Toko kue Lindayes tidak hanya menerima pembelian secara langsung, tapi juga melalui layanan telepon dan pesan antar, serta beberapa pedagang keliling menggunakan motor inventaris toko yang dipasang boks berlogo toko Lindayes.

Pegawai pria tersebut mengatakan, penjualan di toko roti Lindayes tergolong stabil, setelah ditimpa kabar buruk yang viral di medsos.

Sekitar pukul 14.45 WIB, rombongan anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) terlihat menggeruduk toko Lindayes. 

Warga sekitar toko kue dan roti Lindayes cabang Cakung berhamburan keluar dari rumah atau pun toko yang tak jauh dari toko Lindayes.

Ada belasan orang dalam rombongan aksi dari FSPMI tersebut. Beberapa di antara mereka ada yang menggunakan mobil komandi aksi dan motor. Mereka mengenakan seragam bertuliskan FSPMI.

Aksi tersebut hanya berlangsung sekira 10 menit, sebelum rombongan FSPMI bergegas meninggalkan bagian depan toko roti dan kue Lindayes.

Seorang orator dari dalam mobil komando aksi menyampaikan, FSPMI mengecam keras tindakan yang dilakukan anak pemilik toko Lindayes terhadap seorang karyawati itu.

Dia mengingatkan juga kepada warga sekitar untuk membela hak-hak para pekerja.

"Kami mengecam keras tindak kekerasaan yang dilakukan oleh anak pemilik toko roti Lindayes, yang semena-mena dengan melemparkan bangku kepada karyawati. seorang pekerja, seorang buruh yang mana telah kita ketahui buruh tersebut adalah seorang buruh perempuan," kata orator menggunakan pengeras suara.

Sementara itu, suasana sepi pembeli juga terasa di toko roti Lindayes cabang Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Senin (16/12/2024).

Sumber: Warta Kota
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved