Berita Palembang

Warga Lorong Prajurit Nangyu 3/4 Ulu Palembang Resah, Banyak Sampah Berserakan Terbawa Air Pasang

Warga di Lorong Prajurit Nangyu 3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, mengeluhkan masalah sampah

Penulis: Angga | Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Angga Azka
Tumpukan sampah yang membuat warga resah di Lorong Prajurit Nangyu 3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, Selasa (3/12/2024). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG– Warga di Lorong Prajurit Nangyu 3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, mengeluhkan masalah sampah yang berserakan di lingkungan mereka.

Terutama saat air sungai Musi pasang, sampah-sampah tersebut terbawa dan masuk ke pemukiman warga, menambah keresahan warga sekitar.

Sampah yang didominasi oleh sampah rumah tangga dan popok bayi ini menimbulkan bau yang tidak sedap dan membuat lingkungan menjadi tidak nyaman.

Minimnya tempat sampah, khususnya kotak sampah besar di daerah ini, menjadi salah satu penyebab utama penumpukan sampah yang semakin parah.

Aminudin, RW 02 Lorong Prajurit Nangyu 3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang mengungkapkan, bahwa petugas kebersihan yang bertugas mengangkut sampah di daerah tersebut terkadang tidak dapat menjalankan tugasnya dengan maksimal.

“Kadang masuk, kadang enggak, terkendala dari R3 (Bentor) yang sering rusak, makanya 2-3 hari sampahnya enggak diangkut,” kata Aminudin saat ditemui di kediamannya pada Selasa (3/12/2024).

Ironisnya, meskipun daerah ini merupakan tempat wisata Kampung Anyaman yang sering dikunjungi wisatawan, sampah yang berserakan dapat membuat kesan kumuh.

“Dulu pernah 10 truk mobil untuk mengangkut sampah ini karena truk tidak bisa masuk, jadi warga gotong royong membawa sampah itu ke depan lorong untuk diangkut,” tambah Aminudin.

Masalah semakin parah ketika minimnya kotak sampah besar menyebabkan warga membuang sampah di pinggir sungai, yang mengarah pada penumpukan sampah. Ketika air sungai pasang atau banjir, sampah-sampah ini terbawa masuk ke pemukiman warga.

“Jika air banjir atau pasang, sampah akan terbawa ke pemukiman warga dan harus dibersihkan lagi,” jelas Aminudin.

Saat ini, meskipun ada petugas yang dibayar oleh warga untuk mengangkut sampah, sering kali sampah tidak terangkut karena kendala kendaraan angkut yang sering rusak.

“Kalau sampah diangkut setiap hari, Insya Allah pasti bisa teratasi,” katanya.

Aminudin berharap pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) dapat memberikan dukungan lebih untuk menangani masalah sampah ini, terutama dengan menyediakan armada angkutan sampah yang lebih berkualitas dan dapat beroperasi setiap hari.

"Harapan kita, masih butuh pihak terkait untuk membantu mengatasi sampah ini, dengan cara angkutan yang lebih baik, jadi pihak DLHK harus menyediakan armada yang oke, supaya bisa beroperasi setiap hari," pungkas Aminudin.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved