Berita Viral

Nasib Tukang Pijat di Karanganyar Jadi Tersangka Usai Tampal Rumah Bocor Pakai Gambar Calon Bupati

Tukang pijat asal Desa Kalijirak itu mengaku dipaksa untuk mengakui telah melakukan pencopotan APK karena mendapatkan bayaran.

Editor: pairat
Kolase Sripoku.com/Tribunsolo
(Kiri) Sutarman, seorang tukang pijat panggilan asal Desa Kalijirak, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah menjadi tersangka setelah mengambil alat peraga kampanye (APK) bergambar pasangan calon Bupati Karanganyar nomor urut 02, Rober-Adhe. (kanan) Tim kuasa hukum dari Sutarman di Resto SFA Karanganyar, Kamis (7/11/2024). 

SRIPOKU.COM - Seorang tukang pijat di Karanganyar ditetapkan sebagai tesangka usai tampal rumah bocor gunakan salah satu gambar calon Bupati.

Adalah Sutarman, seorang tukang pijat panggilan asal Desa Kalijirak, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Ia harus menjadi tersangka setelah mengambil alat peraga kampanye (APK) bergambar pasangan calon Bupati Karanganyar nomor urut 02, Rober-Adhe. 

Sutarman mengaku mengambil APK itu untuk menambal rumah yang bocor. 

Dikutip dari Tribun Solo, tukang pijat asal Desa Kalijirak itu mengaku dipaksa untuk mengakui telah melakukan pencopotan APK karena mendapatkan bayaran.

"Saya dipaksa untuk mengakui perusakan APK karena mendapat bayaran, padahal saya hanya mencopot APK itu untuk menutup jendela dan pintu rumah saja," kata Sutarman, dalam gelar konferensi pers kepada awak wartawan, Kamis (7/11/2024).

Sutarman mengatakan, dirinya juga dipukul di beberapa bagian.

Mulai dari leher, pinggang kiri hingga bagian muka.

"Saat itu, yang dipukul di hadapan Pak Rober dan dipaksa untuk mengakui telah merusak APKnya, saat itu saya terpaksa mengikuti mereka karena ingin cepat selesai masalah ini," ucap dia.

Ia mengatakan, APK sempat ia copot untuk menutupi jendela dan pintu yang bocor.

Namun, saat itu ada pendukung cabup yang melihat kejadian tersebut.

"Saat itu, saya diminta untuk kembalikan APK itu ke tempatnya, setelah itu saya kembalikan dan pasang kembali,"

"Namun ada seseorang yang melepaskan APK itu ke sawah, dan membawa saya ke rumah Pak Rober," 

"Setelah bertemu, saya meminta maaf tetapi diabaikan, kemudian para pendukung melakukan penganiayaan kepada Sutarman, dan dilakukan sejak tengah malam hingga pagi hari," ucap dia.

Dia mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved