Pilkada Sumsel 2024

12 Kursi Golkar DPRD Sumsel Diperebutkan Anita-Popo Ali, Diprediksi Airlangga Umumkan Bulan Depan

Dua kader partai Golkar saat ini tengah memperebutkan dukungan 12 kursi DPRD Sumsel untuk maju Pilkada Sumsel 2024.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
Handout
Dua Bakal Calon Wakil Gubernur Sumatera Selatan kader Partai Golkar, Dr Hj RA Anita Noeringhati SH MH dan H Popo Ali Martopo B.Commerce 

Diterangkan Herman Deru, dari beberapa kandidat yang ada dirinya menilai semua berpotensi untuk maju, dan pastinya saat ini sudah melakukan pergerakan termasuk melakukan lobi-lobi dengan partai. 

"Kayaknya yang muncul selama ini berpotensi semua nyalon dan mendaftar, mungkin memang ada yang terbuka dukungan partai ada yang disimpan dulu.

Hal ini sudah dibangun di media dan bisa terlihat saat pendaftaran di KPU Agustus nanti, lain halnya jika partai sudah diborong," ucapnya. 

Mengenai survei dirinya memimpin jauh dengan kandidat lain, HD sendiri menganggap survei yang ada sebagai 'navigasi' arah untuk berbenah, agar meraih kemenangan di Pilkada. 

"Sebenarnya survei metode ilmiah dari lembaga terpercaya, yang tidak membuat senang dan sedih kandidat dan itu fakta, karena  membawa nama lembaga survei," ucapnya. 

Ia menjelaskan hasil survei ini bagi siapapun kandidat yang punya angka tertinggi, menengah, rendah bisa dijadikan navigasi kalau serius maju, bisa jadi untuk kelebihan dan kekurangan untuk daerah dipertahankan dan dipertajam maupun daerah disentuh.

"Survei itu sebenarnya navigasi, bukan real count atau couick count, jadi yang tinggi jangan bangga yang rendah jangan merasa tamat, sehingga untuk membaca situasi dan ada top on man tanpa menyebut nama, setelah diringkas beberapa nama hingga disusun head to head. Jadi kalau biasanya lembaga teruji hasil tidak jauh- jauh, karena rumus dan margin errornya hampir sama," tuturnya. 

Ditambahkan HD, kenapa sosok CU (Cik Ujang) yang dipilih mendampinginya karena sosok CU dianggap bisa menyelesaikan persoalan masyarakat, dengan topografi, demografi, popularitas, elektabilitas, potensi elektoral dan persetujuan parpol yang menaungi. 

"Pastinya, kalau ngotot saja berpasangan dengan Cik Ujang, tapi tidak disetujui dan dikasih partai, percuma. Karena kita butuh pengantar di KPU, karena kita bukan independen dan semua partai kami menyetujui dan partai lain masuk, dan pilihannya cuma CU.

Bukan yang lain tidak cocok, tapi lebih syarat persyaratan, kadang elektoral memadai, tapi partai belum berkenan atau sebaliknya," tuturnya. 

Untuk partai sendiri HDCU saat ini sudah mendapatkan rekomendasi 25 kursi DPRD Sumsel dari 3 parpol, yaitu NasDem, Demokrat dan PKS.

Jumlah itu tak menutup kemungkinan bertambah seiring waktu, setelah dilakukan komunikasi dan lobi-lobian selama ini, serta peluang kandidat untuk menang. 

HD sendiri belum berani mengungkapkan partai lain yang akan mengusung atau mendukungnya nanti, meski sudah ada sinyal yang mau merapat. Tapi selama belum ada surat formal ia belum berani menyampaikannya ke publik. 

"Saya bersama CU punya pengalaman ikut pilkada, setelah kita pastikan tidak nyalon jalur independen, maka melalui jalur partai sesuai undang- undang yakni 20 persen jumlah kursi di parlementer, sehingga kita petakan jumlah kursi dan jumlah partai.

Kita fokus dan kita yakinkan di partai lain ditempat bernaung sendiri saja kita yakinkan apalagi partai lain, utamanya menyakinkan tadi dengan laporan dari berbagai sumber seperti survei meski partai lain juga punya pembanding, dan kita fokus kita yakin dengan jumlah cukup.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved