Pilkada Sumsel

Sejumlah Bakal Calon Kepala Daerah Klaim Diusung PKB, Ramlan Holdan : Baru Surat Penugasan

"Itu baru surat penugasan saja, dan masih ditandatangi oleh desk Pilkada. Jadi baru surat penugasan saja, " kata Ramlan Holdan

Penulis: Arief Basuki | Editor: Yandi Triansyah
Handout
Nandriani Octarina (tengah) menerima surat tugas dari Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa untuk maju menjadi Calon Walikota Palembang 2024 yang diserahkan Ketua DPP PKB Ahmad Iman Syukri didampingi Ketua DPW PKB Sumsel Ramlan Holdan di Kantor DPP PKB, Senin (20/5/2024) sore. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sejumlah bakal calon kepala daerah di Sumsel sudah mengklaim mendapat dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk di Pilkada 2024. 

DPW PKB Sumsel angkat bicara terkait klaim dukungan yang dilakukan oleh balon kepala daerah tersebut. 

Ramlan Holdan, Ketua DPW PKB Sumsel menegaskan partainya belum memberikan rekomendasi resmi dukungan untuk mengusung balon kepala daerah di Pilkada 2024. 

"Itu baru surat penugasan saja, dan masih ditandatangi oleh desk Pilkada. Jadi baru surat penugasan saja, " kata Ramlan Holdan, selepas mengikuti fit and propertes sebagai balon Bupati Muaraenim di DPD Partai Hanura Sumsel, Kamis (23/5/2024). 

Sejumlah Balonkada yang telah 'mengklaim' resmi diusung PKB di Pilkada Kabupaten atau kota di wilayah Provinsi Sumsel, seperti Askolani di Banyuasin, Nandriani di Palembang dan Lucianty di Musi Banyuasin (Muba). 

Menurut Ramlan, surat penugasan ini sama dengan yang 'diklaim' balon di kota Palembang, padahal hampir semua kandidat yang mendaftar menerima surat penugasan dari tim desk Pilkada, termasuk mantan Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda. 

Askolani Jasi Klaim Diusung PKB Jadi Bakal Calon Bupati Banyuasin di Pilkada 2024

"Rata-rata setiap daerah dapat surat penugasan, dan kemungkinan dapat surat penugasan itu, " bebernya. 

Ditambahkan Ramlan, jika isi surat penugasan itu berisi beberapa poin, diantaranya penerima harus melakukan konsolidasi dengan partai yang ada, untuk diajak dalam koalisi nantinya, mengingat akan sulit jika partai tidak berkoalisi untuk mengusung pasangan calon. 

"Itu penugasan karena belum punya partai, dan partai mana yang akan dirangkul jadi tugasnya itu untuk konsolidasi, dan kedua elektabilitas nanti dilihat dan dikasih kesempatan, jadi tergantung hasilnya nanti putusan akhir DPP, " tuturnya. 

Hal berbeda surat penugasan itu diberikan kepada balonkada, jika yang bersangkutan sudah mendapat rekomendasi dukungan resmi dari partai lain, maka bisa saja hal itu mendekati untuk diusung nanti. 

"Beda jika ia sudah ada partai (bawak dukungan partai sendiri), kemungkinan penugasannya berbeda, koalisinya sudah berapa. Misal sudah dapat partai, partai mana saja yang dukung, seperti Lucianty di Muba, kalau digabung PKB (6 kursi) dan PKN (4) sehingga sudah cukup (10 kursi) karena minimal 9 kursi, " tandasnya. 

Disisi lain Ramlan mengungkapkan, banyaknya sejumlah kandidat yang akan maju dalam Pilkada Muaraenim 2024, menunjukkan partai tidak kekurangan kader dan putra asli daerah. 

Ia sendiri tak mempermasalkannya, sebab sebagai putra daerah asli Muaraenim, ia ingin membangun Kabupaten Muaraenim yang hampir 5 tahun belakangan ini pembangunannya stagnan. 

'Itu dak apa (ramai), artinya tidak krisis kepemimpinan, banyak kader dan putra daerah banyak. Menandakan Muaraenim tidak kekurangan kader dan banyak putra daerah," ucap Ramlan. 

Dijelaskan Ramlan, adanya isu putra daerah selama ini, bukan menandakan masyarakat Muaraenim tidak percaya kepemimpinan diluar putra asli daerah, tapi kenyataan dilapangan apa yang diperbuat selama ini tidak ada hasilnya.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved