Pilkada Sumsel

Ditinggal Mawardi Yahya, Ini Deretan Sosok Calon Wagub Sumsel Pendamping Herman Deru

"Pastinya Golkar dan PDIP di Sumsel belum bersikap, langkah terjelek dalam permainan catur itu, ia berkoalisi

Penulis: Arief Basuki | Editor: Yandi Triansyah
Humas Provinsi Sumsel
Mantan Gubernur Sumsel Herman Deru dan mantan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Mantan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya telah menyatakan akan maju di Pemilihan Gubernur Sumsel 2024 mendatang. 

Langkah yang diambil Mawardi Yahya membuat ia harus berpisah dengan Herman Deru pada Pilgub Sumsel 2024.

Mawardi Yahya menggandeng Mantan Walikota Palembang Harnojoyo untuk bertarung di Pilkada Sumsel mendatang. 

Menyikapinya di tinggalnya Herman Deru oleh Mawardi Yahya, Pengamat politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Prof Dr Febrian menilai ada beberapa nama berpotensi menjadi Wakil Gubernur Sumsel berpasangan dengan Herman Deru

Beberapa nama tersebut, Ketua DPD Golkar Sumsel Bobby A Rizaldi, Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati, Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) Devi Suhartoni, Bupati Penukal Abang Lematang Ilir (PALI) Heri Amalindo, mantan Bupati Empat Lawang Joncik Muhammad, hingga mantan Walikota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe. 

Namun, siapa yang akan mendampingi Herman Deru pastinya sudah diperhitungkan kekuatan untuk suara dan partai politik pengusung nantinya.

Mengingat partai Golkar dan PDIP hingga saat ini belum secara terang-terangan memajukan  kadernya untuk maju di Pilgub Sumsel. 

"Pastinya Golkar dan PDIP di Sumsel belum bersikap, langkah terjelek dalam permainan catur itu, ia berkoalisi dan paling tidak menentukan wakilnya, " kata Febrian.

Menurut Febrian, dua partai besar yang memiliki jumlah kursi di DPRD Sumsel cukup signifikan itu, pastinya ingin jadi 'pemain' bukan jadi penonton semata, sehingga akan ada staregi yang diambil. 

"Pastinya, langkah sederhana kalau tidak datang dari mereka (balon Gubernur) konsep selanjutnya harus menang, kalau jauh (balon Gubernur) untuk apa dipaksa, sehingga realitisnya di wakil (balon Wakil Gubernur), " paparnya. 

Disisi lain dengan Mawardi sudah sepakat dengan Harnojoyo, maka koalisi antara partai Gerindra dan Demokrat tetap terbuka dan hal ini kelanjutan setelah koalisi di Pilpres. 

"Nah, sekarang tinggal dukungan kedua partai itu apakah nanti memberikan rekomendasi, dan kalau soal minimal dukungan sudah tercapai pastinya kalau dua partai itu bergabung, " capnya. 

Sedangkan untuk Herman Deru apakah partai NasDem akan tetap berkoalisi dengan koalisi partai di Pilpres lalu, hal itu masih dianggap cair dan kemungkinan bisa terjadi. 

"Koalisi Pilpres bisa pengaruh di pilkada, karena jarak waktu pendek sehingga  lebih nyaman, sehingga ada kendaraan gampang digunakan dan. Misalnya Nasdem bawa Nanan dari PKB, Joncik PAN,  PDIP bisa Heri Amalindo atau Devi, maupun Golkar ada Bobby dan Anita, " tandasnya.

Ditambahkan Febrian, dengan Mawardi- Harnojoyo telah menabuh 'genderang perang' di Pilgub, dengan basis suara yang telah terlihat, maka Herman Deru juga bisa mencari pasangan yang mewakili ke sukuan di Sumsel

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved