Banjir di Sumsel

350 KK Warga Desa Sukaraja di PALI Sumsel Terdampak Banjir, 50 KK Mengungsi, Sekolah Diliburkan

Banjir yang merendam Desa Sukaraja sudah terjadi sejak 8 Januari 2024 lalu, namun ketinggian air saat itu baru mencapai 50 cm.

350 KK Warga Desa Sukaraja di PALI Sumsel Terdampak Banjir, 50 KK Mengungsi, Sekolah Diliburkan - Kondisi-banjir-di-Desa-Sukaraja-PALI-yang-merendam-jalan-sekolah-dan-ratusan-rumah-warga1.jpg
Sripoku.com/Apriansyah Iskandar
Kondisi banjir di Desa Sukaraja, PALI yang merendam jalan, sekolah dan ratusan rumah warga.
350 KK Warga Desa Sukaraja di PALI Sumsel Terdampak Banjir, 50 KK Mengungsi, Sekolah Diliburkan - rekening-dana-kemanusiaan-bantuan-banjir-di-sumsel.jpg
Sriwijaya Post
Tribunners, Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel membuka rekening dana kemanusiaan untuk membantu saudara kita yang sedang tertimpa bencana banjir di Sumatera Selatan. Silahkan salurkan bantuan Anda ke rekening di atas.

SRIPOKU.COM, PALI -- Sebanyak 350 kepala keluarga (KK) di Desa Sukaraja, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI, Sumatera Selatan (Sumsel) terdampak banjir akibat luapan air Sungai Lematang.

Banjir yang merendam Desa Sukaraja sudah terjadi sejak 8 Januari 2024 lalu, namun ketinggian air saat itu baru mencapai 50 cm.

Namun ketinggian air dari luapan Sungai Lematang tersebut kembali meningkat pada Kamis, 11 Januari 2024, yang menyebabkan 350 KK terdampak dan ratusan rumah warga terendam.

Terpantau ketinggian air saat ini pada Rabu (17/1/2024) mencapai 1 hingga 2 meter.

Sama seperti Desa Curup, Desa Sukaraja merupakan desa di wilayah Kecamatan Tanah Abang yang berada di bantaran Sungai Lematang.

Kepala Desa Sukaraja, Rahim Alwi mengatakan, selain merendam ratusan rumah warga dan juga perkebunan warga, banjir juga merendam SDN 16 Tanah Abang yang berada di Desa Sukaraja.

"Waktu pertama kali banjir, hanya merendam halaman sekolah dengan ketinggian air 50 cm."

"Tapi sekarang air sudah masuk ke ruang kelas, sudah seminggu ini aktivitas belajar diliburkan,"ujarnya, Rabu (17/1/2024).

Selain itu Rahim Alwi juga mengatakan, banjir juga merendam kantor kepala desa serta balai desa yang berada tak jauh dari SDN 16.

"jalan akses masuk desa yang berada di depan SD dan Kantor Kades juga terendam dengan ketinggian air setinggi lutut orang dewasa, yang menyebabkan aktivitas warga terganggu," terangnya.

Kondisi banjir di Desa Sukaraja, PALI yang merendam jalan, sekolah dan ratusan rumah warga.
Kondisi banjir di Desa Sukaraja, PALI yang merendam jalan, sekolah dan ratusan rumah warga. (Sripoku.com/Apriansyah Iskandar)

Menurut Rahim Alwi, untuk pengendara roda dua yang melintas disediakan jasa angkut motor menggunakan gerobak oleh pemuda desa, jika tak ingin mogok terendam banjir.

"Kalau mobil masih bisa melintas, namun mesti hati-hati dikarenakan banyak anak-anak yang bermain genangan banjir, "kata dia.

Ia juga mengatakan, dari 350 KK terdampak banjir, sudah ada sekitar 50 KK yang mengungsi ke tempat saudaranya karena air sudah memasuki rumah mereka.

"Rumah saya juga sudah terendam banjir sudah berapa hari ini, air sudah masuk ke rumah," tuturnya. 

Menurutnya, banjir pada tahun 2024 ini merupakan banjir besar seperti tahun 2004 silam, yang pernah melanda wilayah Kecamatan Tanah Abang.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved