Banjir di Sumsel

Jembatan Hancur Diterjang Banjir, Warga Muratara Buat Perahu Getek Gandeng 13 untuk Angkut Truk

Banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), pada 16 April 2024 lalu memutus sejumlah jembatan.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Odi Aria
Dokumen Warga
Perjuangan warga untuk menyeberangkan sebuah truk Colt Diesel di Desa Sukamenang, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara. 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), pada 16 April 2024 lalu memutus sejumlah jembatan.


Salah satunya jembatan beton besar yang biasa dilalui mobil di Desa Sukamenang, Kecamatan Karang Jaya, hancur disapu terjangan air bah yang deras. 


Karena jembatan tersebut hancur, kini warga membuat alat transportasi air untuk membawa mobil ke seberang. 


Warga memodifikasi sejumlah perahu getek dengan disusun berjajar agar bisa mengangkut kendaraan mobil menyebarangi sungai Rupit tersebut. 


"Kalau untuk mobil kecil perahu disusun lima masih bisa, tapi kalau untuk truk harus dua kali lipat, lebih dari sepuluh perahu karena berat," kata Adi, warga setempat dibincangi Senin (29/4/2024). 


Beredar sebuah video memperlihatkan perjuangan warga untuk menyeberangkan sebuah truk Colt Diesel di Desa Sukamenang, Kecamatan Karang Jaya. 


Terlihat dalam video tersebut perahu getek sebanyak 13 unit disusun berjajar dengan rapih dan kuat. 


Sebelumnya juga viral mobil ambulans milik Pemerintah Desa Rantau Telang, Kecamatan Karang Jaya, diangkut menggunakan perahu gandeng menyeberangi sungai. 


"Iya yang kemarin itu ada ambulans dibawa nyeberang, itu pakai lima perahu, ada mobil pribadi juga, yang baru-baru ini nyeberangi truk Diesel, alhamdulillah lancar aman-aman saja," kata Adi.


Untuk diketahui, akibat dari hancurnya jembatan beton permanen di Desa Sukamenang, ada dua desa yang terisolasi yakni Desa Rantau Telang dan Tanjung Agung. 


Jembatan itu merupakan akses darat satu-satunya bagi warga untuk menuju ke dua desa tersebut. 


Bahkan sebagian perkampungan warga Desa Sukamenang itu sendiri banyak juga berada di seberang jembatan tersebut. 


"Di seberang jembatan itu ada sebagian rumah-rumah warga Sukamenang, nah di sananya lagi ada dua desa lagi, Rantau Telang dan Tanjung Agung," kata warga lainnya, Hengki. 


Karena jembatan hancur, warga terpaksa kembali mengandalkan akses sungai untuk beraktivitas.


Warga berharap dibangun jembatan beton kembali dengan posisi yang lebih tinggi agar saat sungai meluap kejadian serupa tak terulang lagi.


"Masih banyak juga mobil-mobil warga di seberang itu, karena jembatan putus jadi tidak bisa nyeberang, makanya warga inisiatif buat perahu gandeng ini untuk mobil nyeberang," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved