Banjir di Sumsel

Rawas Ilir Muratara Banjir Lagi, Warga Sebut Sudah 10 Kali Terjadi Banjir Sejak Awal Januari

Mereka bahkan ada yang sengaja belum memindahkan barang-barang dari lantai dua rumahnya ke bawah karena khawatir terjadi banjir besar lagi.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Odi Aria
Handout
Wilayah Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), dilaporkan banjir kembali, Rabu (6/3/2024). 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Wilayah Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), dilaporkan banjir kembali, Rabu (6/3/2024). 


Banjir akibat luapan sungai Rawas ini kembali terjadi akibat diguyur hujan sejak beberapa hari terakhir.


Bahkan banjir kali ini dicatat oleh warga merupakan yang ke-10 kalinya sejak awal Januari 2024 lalu.


"Banjir surut, banjir surut, mungkin ini sudah yang ke 10 kali, mungkin lebih," ujar Yanti, warga Kecamatan Rawas Ilir dihubungi dari Muara Rupit. 


Dia mengungkapkan kondisi pasang surut ini cukup merepotkan warga terutama yang memiliki rumah rawan terendam. 


Namun memang mayoritas rumah penduduk di wilayah Kecamatan Rawas Ilir ini merupakan jenis panggung atau bertingkat. 


"Rumah kami di sini rata-rata memang jenis panggung, tinggi, tapi ada juga yang rendah, nah yang itu repot, dikit-dikit bersih rumah," katanya.


Warga kebanyakan masih trauma terhadap bencana banjir ini. 


Mereka bahkan ada yang sengaja belum memindahkan barang-barang dari lantai dua rumahnya ke bawah karena khawatir terjadi banjir besar lagi. 


Sebagaimana diketahui, pada Januari 2024 lalu wilayah Kecamatan Rawas Ilir dilanda banjir besar yang terjadi selama tiga pekan.


"Rasanya masih trauma, tiga minggu banjir besar, mencapai tiga meter, barang-barang kami saja belum dipindahkan ke bawah, ini air sudah mulai naik lagi," kata Atik, warga Rawas Ilir


Apalagi, intensitas curah hujan hingga kini masih tinggi, bahkan debit sungai Rawas yang merupakan sungai terbesar di daerah ini kembali meluap dan sudah memasuki perkampungan warga. 


"Untuk mengantisipasi barang-barang tidak terendam banjir lagi makanya belum berani dipindahkan ke bawah, biar lah numpuk di atas ini, kita tidak tahu kondisi alam ini, hujan masih tinggi, air sudah masuk perkampungan lagi," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved