Banjir di Sumsel
2 Pekan Banjir di PALI, Perekonomian Warga Desa Curup Lumpuh, Ratusan Makam Terendam
Sebaliknya, debit Air kembali meningkat dan sudah merendam sebanyak lima Dusun yang ada di Desa Curup.
Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Yandi Triansyah
"Memang benar Desa Curup setiap tahun nya merupakan langganan banjir, tapi tidak separah ini, karena biasanya banjir ketinggian air hanya mencapai 1,5 meter, tak sampai masuk ke rumah warga, karena mayoritas rumah warga di sini berbentuk rumah panggung dengan ketinggian tiang sudah ditentukan untuk mengantisipasi banjir,"ujarnya, Selasa (16/1/2024).
Ia juga menyebut bahwa banjir pada awal tahun 2024 ini merupakan yang terparah sejak banjir besar tahun 2004 silam.
Dikarenakan banjir ini sudah merendam lima Dusun yang ada di Desa Curup, dan ketinggian Air tersebut juga merendam dibeberapa titik jalan Desa, yang mana ketinggian air yang merendam jalan dibeberapa titik tersebut mencapai setinggi lutut orang dewasa.
Jalan poros Desa Curup tersebut merupakan titik yang paling tinggi dan merupakan jalur penghubung antar Desa.
Meski Kondisi saat ini di beberapa titik jalan tersebut sudah ada yang terendam banjir, untuk Akses keluar masuk Desa tidak terganggu dan masih bisa dilalui oleh kendaraan.
"Sudah 6 hari ini air mulai naik kembali dan banjir sudah meluas di 5 Dusun yang ada di Desa Curup, Minggu lalu baru 3 Dusun yang terdampak, Banjir juga sebagian sudah masuk kedalam kerumah warga yang bukan rumah berbentuk panggung, tentunya sudah tidak bisa ditempati dan mereka sebagian sudah mengungsi ke rumah saudara nya yang memiliki rumah panggung,"ungkapnya.
Lebih lanjut diceritakan Suparlin, kondisi banjir ini juga telah merendam balai Desa dan Masjid Taqwa Desa Curup yang biasanya setiap banjir tidak terendam banjir.
"Biasanya setiap banjir balai Desa dan masjid tidak terendam, sekarang sudah terendam, untuk Aktivitas sholat di masjid sudah tidak bisa digunakan lagi, kalau untuk Posko banjir saat ini di tempatkan di Kantor Desa yang tidak terdampak dan berada di depan Balai Desa,"terangnya.
Suparlin juga mengatakan banjir ini juga merendam Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Curup dan menyebabkan ratusan makam terendam, yang mana menurutnya pada Minggu lalu ketinggian Air baru mencapai 80 centimeter, namun pada saat ini sudah mencapai 1,90 meter dan batu nisan pada ratusan makam tersebut sudah tidak terlihat lagi.
"Kalau ada warga yang meninggal dunia saat ini, biasanya dimakamkan di TPU Desa tetangga yang tidak terdampak banjir, karena kondisi TPU Desa Curup sudah tidak memungkinkan untuk dimakamkan di sana," jelasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga Desa Curup yang tidak bisa melakukan aktivitas menyadap karet, menurut Suparlin saat ini mengandalkan simpanan uang dari penjualan karet pada Minggu lalu dan bantuan Sembako yang diterima.
"Tentunya sangat berdampak sekali, kalau tidak menyadap karet perekonomian warga lumpuh, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari warga juga kadang juga saling bantu antar sesama," kata dia.
Menurutnya bantuan yang dibutuhkan saat ini merupakan bahan kebutuhan pokok makanan atau sembako serta obat-obatan, karena saat ini bantuan kebutuhan pokok tersebut belum merata dan masih banyak diperlukan warga.
Sementara untuk kebutuhan pakaian atau selimut, tidak begitu urgent, karena warga masih bisa melakukan aktivitas mencuci pakaian mereka.
"Jika ada bantuan, tentunya yang paling dibutuhkan saat ini berupa bahan makanan atau sembako untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, karena warga belum bisa mencari uang, sebagian besar kebun karet mereka terendam banjir,"harapnya.
3 Hari Dilanda Hujan Deras, Sejumlah Desa di Tungkal Jaya & Jalan Lintas Muba Terendam Banjir Parah |
![]() |
---|
Daftar Wilayah di Sumsel Berisiko Banjir, BPBD Sumsel Imbau BPBD Kabupaten Kota Lakukan Mitigasi |
![]() |
---|
Jembatan Hancur Diterjang Banjir, Warga Muratara Buat Perahu Getek Gandeng 13 untuk Angkut Truk |
![]() |
---|
Jembatan di Muratara Hancur Diterjang Banjir Bandang, Warga Buat Perahu Gandeng untuk Angkut Mobil |
![]() |
---|
2 Bulan Banjir di Rantau Bayur Banyuasin, Kini Air Berangsur Surut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.