Mimbar Jumat
Mimbar Jumat: Pergantian Tahun. Menatap Hari Esok Lebih Baik
Hakikatnya tidak ada pertambahan umur dalam kehidupan umat manusia, justru jatah umur kita semakin berkurang, namun tidak semua menyadarinya.
Nabi SAW bersabda; “Barangsiapa yang niatnya untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan 8 keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya hanya untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi)
Islam mengajarkan betapa pentingnya waktu, sehingga banyak surat dalam Al-Qur’an diawali dengan mengisyaratkan pentingnya waktu untuk menjadi perhatian manusia, misalnya dengan ungkapan: “wal ‘ashr, wadhdhuha, wal- fajr, wal laili” dan sebagainya. Jangan sampai kita merugi karena mengabaikan waktu. Kita harus menjadikan waktu sebagai sarana meraih kesuksesan, dengan memanfaatkannya untuk beramal shaleh, memacu prestasi diri, baik untuk kehidupan duniawi ataupun ukhrawi.
Dan yang sangat penting diperhatikan sebagai umat Muhammad SAW bahwa tradisi merayakan pergantian tahun baru Masehi tidak ada dalam Islam. Sebab, yang dirayakan saat pergantian malam tahun baru adalah tradisi agama lain. Sementara mereka punya tradisi demikian justru lebih banyak berdiam diri di rumah mereka.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Setuju atau tidak, masalah merayakan pergantian tahun baru masehi masih pro dan kontra. Bahkan berkaitan dengan perayaan tahun ada empat negara Islam atau negara dengan penduduk mayoritas muslim yang melarang perayaan tahun baru.
Alasan larangan tersebut karena perayaan tahun baru tak ada dalam tradisi Islam. Selain itu, perayaan tahun baru yang cenderung hura-hura juga dilarang agama. Salah satunya, ternyata negara tetangga, yakni Brunei Darussalam.
Dalam kondisi bangsa seperti saat ini, sudah saatnya kita kembali ke ajaran Muhammad dengan selalu berpegang teguh pada dua wasiat Nabi Muhammad SAW yakni; Al Quran dan sunnah Rasulullah. Saatnya melakukan evaluasi sudah seberapa besar nilai ketaqwaan kita dalam menghadapi masa depan yang semakin suram dalam kehidupan keber-agama-an.
Tantangan Umat Islam semakin berat, godaan tidak hanya dari syetan-syetan di dunia maya, tapi di dunia nyata sehingga tidak sedikit yang terperosok ke pola kehidupan yang tidak islami.
Akhirnya, marilah kita menghargai waktu kita yang terbatas ini dengan iman, ilmu dan 9 amal yang terbaik, Tatkala Allah memanggil kita, kira-kira bekal apa yang sudah kita persiapkan? Bagaimana kita akan menjawab setiap pertanyaan dari semua yang pernah kita lakukan dalam hidup. Semoga tahun yang telah berlalu menjadi cambuk bagi kita untuk berbenah dari berbagai kekurangan, dan Allah SWT memberikan pertolongan dan memudahkan langkah kita untuk memperbaiki diri di tahun yang baru nanti.
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Youtube Sriwijaya Post di bawah ini:

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.