Balita Tewas Disiksa Pacar Tante
Malangnya Nasib Bayi 3 Tahun Tewas Disiksa Pacar Tante dan Diabaikan Ibu Kandung yang Sudah Bahagia
Ibu kandungnya enggan pulang ke Tanah Air padahal ia sudah tau bahwa sang anak sempat dirawat di rumah sakit.
SRIPOKU.COM - Malangnya nasib HZ balita berusia 3 tahun yang tewas dianiaya pacar tantenya bernama Risqi Ariskalaki di Batu Ampar, Kramatjati, jakarta Timur.
Setelah tewas kini HZ diabaikan oleh ibu kandunganya yang sedang berada di Malaysia.
Ibu kandungnya enggan pulang ke Tanah Air padahal ia sudah tau bahwa sang anak sempat dirawat di rumah sakit.
Kasus penganiayaan ini berawal saat HZ dititipkan oleh ibunya yang bekerja di Malaysia ke tantenya berinisial SAB (17).
SAB kemudian menjalin cinta dengan pacarnya yakni Risqi Ariskalaki dan tinggal di dalam satu kontrakan.
SAB dan Risqi mengaku pasangan suami istri dan HZ diakui mereka sebagai anak.
Namun Risqi mulai melakukan penyiksaan kepada balita tersebut setelah korban dianggap rewel.
HZ pun mendapatkan perlakuan kasar dengan cara menyudutkan rokok.
Sehingga korban banyak ditemukan luka disekujur tubuh korban.
Berdasarkan pemeriksaan dokter, HZ mengalami cedera otak, patah pada tulang selangka, gangguang pada persendian bahu kanan, dan memar di sekujur tubuh.
Seusai menjalani perawatan RS Polri Kramatjati, HZ dinyatakan meninggal pada Jumat (15/12/2023) pukul 16.05 WIB.
Tak Diinginkan Ibunda
Rupanya, HZ juga tak diinginkan oleh sang ibu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kanit PPA Polres Metro Jakarta Timur Iptu Sri Yatmini di kantornya, Senin (18/12/2023).
Ibunda HZ enggan pulang dari Malaysia.
Padahal, ibu HZ sudah mengetahui bahwa anaknya dianiaya kekasih adiknya sendiri.
"Ibunya keukeuh tidak ingin kembali ke sini," ungkap Kanit PPA Polres Metro Jakarta Timur Iptu Sri Yatmini di kantornya, Senin (18/12/2023).
Pihak kepolisian sudah berupaya membawa pulang ibu korban kembali ke Tanah Air.
Namun, ibu korban tetap menolak pulang.
Ibunda HZ rupanya sudah memiliki kehidupan baru di Malaysia.
Ia seolah berusaha menghapus keberadaan HZ.
"Kami siap belikan tiket untuk kembali (ke Indonesia), kami kirimkan ke sana (Malaysia). Fakta yang ada, ibunya keukeuh tidak kembali. Alasannya hamil tua," ungkap Sri.
Saat ini, polisi hilang kontak dengan ibunda HZ karena ia sudah cukup lama mematikan ponselnya.
Sri pun tidak mengetahui apakah ibu HZ sudah tahu bahwa anaknya meninggal.
"Mungkin (akan tahu) dari media, karena bapaknya tahu (korban koma) dari media," ujar dia.
Kini HZ sudah dimakamkan di Bengkulu, kampung halaman sang ayah.
Biaya perawatan, pemulangan, dan pemakaman jenazah dibiayai negara melalui pihak kepolisian yang bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com
| Siswa SMK Negeri 2 Kota Pagar Alam yang Tenggelam di Air Terjun Cughup Besemah Belum Ketemu |
|
|---|
| Kuota Haji Sumatera Selatan Tahun 2026 Berkurang 1.117 orang Menjadi 5.895 kuota |
|
|---|
| Asyik Kumpulkan Batu untuk Menambal Lubang Jalan, Motor Sunaidi Disikat Maling |
|
|---|
| Tata Kelola Pangan: Dari Sawah ke Meja Makan |
|
|---|
| Derby Sumatera Selatan, Sumsel United dan Sriwijaya FC Berbagi Angka dengan Skor 1-1 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.