Harga Sawit

Update Harga Buah Sawit Di OKU Sumsel, Tetap di Angka Rp 2.145 per Kilogram di Tingkat Pabrik

Petani optimis harga buah sawit tidak akan terlalu hancur, di mana indikasi ini terlihat dari harga minyak goreng sawit yang stabil.

Penulis: Leni Juwita | Editor: Ahmad Sadam Husen
Sripoku.com/Leni Juwita
Petani sawit di Kecamatan Semidangaji, OKU tengah memanen buat sawit. 

SRIPOKU.COM, BATURAJA -- Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten OKU, Selasa (7/11/2023), masih bertahan diangka Rp 2.145/kg di tingkat pabrik.

Harga ini tidak mengalami perubahan sejak minggu kedua bulan Oktober 2023 lalu, yang sebelumnya mengalami kenaikan Rp 60/kg.

Harga TBS Rp 2.145/kg sudah bertahan selama setengah bulan lebih, sampai akhir minggu pertama bulan November 2023 ini.

Berdasarkan catatan Sripo.com, harga TBS pada bulan April lalu masih diangka Rp Rp 2.345/kg, namun memasuki bulan Mei 2023 harga TBS mengalami penurunan sekitar Rp 400/lg menjadi Rp 1.950/kg di tingkat pabrik.

Harga ini terus turun diakhir Mei 2023 hingga Rp 1.905/kg dan Minggu pertama Juni 2023 ini harga TBS turun Rp 100/kg menjadi Rp 1.805/kg untuk tingkat pabrik.

Namun sehari kemudian, naik menjadi Rp 1.835/kg untuk tingkat pabrik.

Harga ini sempat bertahan selama satu minggu, dan pada minggu ketiga di bulan Juni ini ada kenaikan sebesar Rp 50/kg.

Harga kelapa sawit mengalami kenaikan Rp 60 dari Rp 2.085/kg menjadi Rp 2.145/kg di tingkat pabrik pada Oktober lalu.

Meskipun ada kenaikan sedikit, kondisi ini membuat petani sawit masih tetap optimis.

Petani optimis harga buah sawit tidak akan terlalu hancur, di mana indikasi ini terlihat dari harga minyak goreng sawit yang stabil dan cendrung mengalami kenaikan.

Meskipun tidak stabil, namun komoditas sawit jauh lebih menjanjikan dibandingkan komoditas karet.

Belakangan ini harga sawit cenderung menguntungkan petani, meskipun terus ada pergerakan naik dan turun, namun tidak sampai hancur seperti beberapa tahun lalu yang harganya sampai di bawah Rp 600/kg.

Harga Rp 2.145/kg ini adalah harga di tingkat pabrik.

Untuk harga di tingkat petani ikut mengalami mengalami penurunan juga walaupun sedikit.

Untuk di tingkat petani, harga TBS dipastikan ikut naik dikisaran Rp 1.800/kg-Rp 2.000/kg, karena dipotong biaya petik, biaya angkut kuli dan biaya transportasi.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved