Harga Sawit

Harga Sawit di OKU Tetap Menjanjikan, Petani Optimis di Angka Rp 2.955/Kg Tingkat Pabrik

Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel)

Penulis: Leni Juwita | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Leni Juwita
HARGA SAWIT - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menunjukkan sedikit penurunan, namun tetap berada pada angka yang menggembirakan bagi petani. Per Sabtu, 28 Juni 2025, harga TBS di tingkat pabrik dipatok sebesar Rp 2.955/Kg. 

SRIPOKU.COM, BATURAJA – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel), menunjukkan sedikit penurunan, namun tetap berada pada angka yang menggembirakan bagi petani.

Per Sabtu, 28 Juni 2025, harga TBS di tingkat pabrik dipatok sebesar Rp 2.955/Kg. Angka ini turun tipis Rp 20/Kg dari minggu ketiga Juni 2025 lalu yang sempat menyentuh Rp 2.975/Kg.

Meskipun terjadi fluktuasi, tren harga sawit di tahun 2025 ini secara umum memberikan angin segar bagi petani.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2024 lalu, harga TBS di tingkat pabrik bervariasi antara Rp 2.400 hingga Rp 2.900, sementara di tingkat petani berkisar Rp 2.000 hingga Rp 2.500 per kilogramnya.

Memasuki tahun 2025, harga TBS di OKU menunjukkan pergerakan positif. Sempat mencapai puncaknya di angka Rp 3.045/Kg untuk tingkat pabrik pada pertengahan April 2025, harga kemudian berangsur turun.

Awal Mei, harga dipatok Rp 2.985/Kg, lalu kembali turun ke Rp 2.975/Kg pada minggu ketiga Juni, hingga akhirnya berada di angka Rp 2.955/Kg di minggu keempat Juni ini.

 Meski ada sedikit penurunan, kondisi ini tidak menyurutkan optimisme petani sawit di OKU. Mereka merasa lega karena harga buah sawit tidak sampai "hancur" seperti beberapa tahun lalu yang pernah anjlok di bawah Rp 600/Kg.

Indikasi positif ini terlihat dari harga minyak goreng sawit (CPO) yang cenderung stabil dan bahkan mengalami kenaikan.

"Meskipun tidak stabil, namun komoditas sawit jauh lebih menjanjikan dibandingkan komoditas karet," ujar salah seorang petani.

Harga Rp 2.955/Kg ini merupakan harga di tingkat pabrik. Sementara itu, di tingkat petani, harga TBS diperkirakan ikut mengalami penurunan tipis, berkisar antara Rp 2.400/Kg hingga Rp 2.500/Kg.

Selisih ini wajar mengingat adanya potongan biaya petik, biaya angkut kuli, dan biaya transportasi dari lahan ke pabrik.

Kenaikan dan penurunan harga TBS ini sendiri sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga Crude Palm Oil (CPO), yaitu minyak kelapa sawit mentah yang belum mengalami pemurnian.

Kenaikan harga CPO di pasar global secara langsung akan mendongkrak harga TBS di tingkat lokal, dan sebaliknya.

Dengan kondisi harga yang relatif stabil dan cenderung menguntungkan, petani sawit di OKU bisa sedikit bernapas lega dan terus optimis dengan hasil panen mereka.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved