Anggota Densus 88 Ditembak Senior

Firasat Kejanggalan, Keluarga Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage Minta Autopsi Ulang 'Tak Masuk Akal'

Kasus kematian Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage menuai sorotan tajam, pihak keluarga tak terima minta autopsi ulang, begini pengakuannya.

Penulis: Melati Putri Arsika | Editor: Fadhila Rahma
capture/TribunPontianak
Firasat keluarga Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage sebut ada yang janggal minta autopsi ulang. 

Sehingga ia menduga bahwa kematian Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage tergolong tidak wajar.

"Hal tersebut di atas menurut hemat kami ada Kejanggalan dan ada Skenario Kejahatan besar dan sangat tidak masuk akal," ungkapnya.

Baca juga: Profil Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, Anggota Densus 88 yang Jadi Korban Polisi Tembak Polisi

Kolase Bripda Igantius dan Ferdy Sambo
Kolase Bripda Igantius dan Ferdy Sambo (Kolase)

Maka dari itu, pihak keluarga ingin melakukan autopsi ulang terhadap jasad Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage.

Hal itu lantaran adanya kejanggalan yang membuat firasat aneh atas kematian yang dinilai tak masuk akal.

"Kami kuasa hukum keluarga korban juga sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga agar dilakukan autopsi ulang guna membuka terang penyebab tewasnya mendiang Bripda Ignatius," tegasnya.

Selain itu, pihaknya mendesak Presiden RI Jokowi, Menkopolhukam Mahfud MD, Kapolri dan Kadiv Propam Polri untuk Segera mengusut dengan tuntas, transparan, profesional, dan berkeadilan.

Sebab kematian Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage menjadi awal adanya penentangan perbuatan pidana pembunuhan dari anggota Densus 88.

"Kami sangat menentang atas perbuatan Pidana Pembunuhan yang diduga dilakukan oleh seniornya dan rekan-rekanya di Densus 88," katanya.

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved