Adat Pernikahan Kayuagung
Mengenal Tradisi Adat Kayuagung, Mabang Handak, Ada 7 Rangkaian Pesta Pernikahan yang Harus Dipahami
Tradisi Adat Kayuagung, Perkawinan Mabang Handak pada masyarakat Kabupaten OKI (Ogan Komering Ilir) merupakan perkawinan yang termewah.
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - Tradisi Adat Kayuagung, Perkawinan Mabang Handak pada masyarakat Kabupaten OKI (Ogan Komering Ilir) merupakan perkawinan yang termewah.
Dinamakan Mabang Handak karena artinya burung putih yang melambangkan sebuah keindahan dan kesucian yang bisa diartikan suci dalam ikatan pihak pengantin dan masyarakat.
Dikarenakan dalam perkawinan tersebut melibatkan berbagai tradisi adat yang harus di penuhi untuk dilaksanakan baik hukum adat sampai pada permintaan dan persyaratannya yang harus di jalani oleh pihak pengantin laki-laki.

Terdapat beberapa rangkaian adat mulai dari peminangan lebih dahulu sampai pelaksanaan sedekahnya yang melibatkan banyak keluarga, kaum kerabat dan handai taulan dan diperlukan tenaga maupun pikiran-pikiran. Serta memerlukan biaya yang cukup banyak.
Pelaksanaan dan persiapannya juga memerlukan banyak waktu sebelumnya, dimana mulai mencari dan mengumpulkan bahan-bahan untuk keperluan upacara.
Kadin Pariwisata dan Kebudayaan OKI Ahmadin Ilyas SE MM menyebut tradisi seperti ini sudah ada sejak pertama kali diselenggarakan sekitar awal tahun 1.900 silam. Atau lebih dari satu abad yang lalu.
"Tradisi ini dilakukan merupakan salah satu cara penduduk untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa kedua mempelai sudah sah menjadi pasangan suami istri," ucap Ahmadin Ilyas sewaktu diwawancarai pada Sabtu (2/6/2023).
Dikatakan Ahmadin Ilyas, jika perkawinan mabang handak masyarakat Kayuagung pada masa itu merupakan perkawinan dalam adat yang tertinggi di morge siwe Kayuagung.
Dimana prosesi pernikahan terlengkap dipandang dari sisi pelaksanaan adat istiadatnya, karena semua norma adat pernikahan dipakai secara utuh.
"Adat perkawinan ini sangat panjang urutannya mulai dari tradisi 'ningkuk' yaitu pertemuan kedua belah pihak untuk membentuk semacam panitia pernikahan yang merupakan cikal bakal untuk pembuatan pesta pernikahan," ujarnya.
Tidak sampai disitu, Ahmadin Ilyas menyebut setelah selesai penyusunan acara maka dilanjutkan dengan proses lamaran yang dilakukan keluarga laki-laki kepada pihak perempuan.
Setelah itu tradisi berlanjut dengan sebutan Mullah atau Malam Minggu yang mengumpulkan seluruh muda-mudi yang berasal dari sembilan kelurahan yang diketuai oleh Mengian (pengantin laki-laki) dan Maju (pengantin perempuan).
"Jadi mullah ini dilakukan sebelum hari pernikahan. Seluruh muda-mudi dikumpulkan di rumah calon pengantin dan sekitar jam 10.00 malam mulainya acara ditandai dengan kedatangan pengantin wanita dan laki-laki yang menemui satu persatu rekan-rekannya," kata Ahmadin Ilyas
"Selama acara berlangsung sekitar 3 jam tersebut pengantin laki-laki yang disebut Mengian dan pengantin perempuan yang disebut Mayu juga diwajibkan untuk berganti pakaian masing-masing sebanyak 7 kali," ujarnya.
Masih kata Ilyas, ke esokan paginya atau di hari minggu (sebelum resepsi) akan berlanjut adat midang yaitu keluarga pengantin wanita akan berjalan kaki beriringan untuk menuju tempat akad nikah rumah pengantin pria.
Adat Kayuagung
Mabang Handak
pesta pernikahan
Kabupaten OKI
Kadin Pariwisata dan Kebudayaan OKI
Ahmadin Ilyas
Aset Daerah Berupa Lahan Dicaplok Swasta, Pemkab Muba Gerak Cepat Ambil Langkah Tegas |
![]() |
---|
Dicecar 30 Pertanyaan, Yai Mim Bikin Dua Laporan Baru ke Polisi Soal Tabiat Sahara dan Suami |
![]() |
---|
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 4 SD Fase B Materi Bab 7 Keragaman Budaya dan Kearifan Lokal |
![]() |
---|
Berdalih Jaga Diri, Pria di Mesuji Raya OKI Bawa Senpi Rakitan, Terancam Penjara Seumur Hidup |
![]() |
---|
Laporan Erika Carlina ke DJ Panda Naik ke Penyidikan, Event Dinner Bareng Fans Potensi Batal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.