Potensi Lahirnya Kembali Anies-Sandi?

Apakah ada yang rela berkorban menjadi poros ketiga atau memaksakan lahir kembali pasangan Anies–Sandi dengan konsekuensi hanya diikuti dua calon...

Editor: Bejoroy
SRIPOKU.COM/Istimewa
Agung Kurniawan (Putera Sumsel–Ketua Bandung Politics Initiatives) 

Namun pada titik dilematis ini, kami melihat terdapat satu peluang bagi Partai Gerindra untuk menaikan sosok Sandiaga Uno. Peluang tersebut adalah menjadikan Sandiaga Uno sebagai Calon Wakil Presiden dari Anies Baswedan yang sudah diajukan NasDem.

Mengapa kami melihat hal diatas sebagai peluang bagi Partai Gerindra? Karena kami melihat bahwa Sandiaga Uno dapat melakukan tiga hal yang menjadi pra-syarat calon wakil presiden yang disebutkan oleh Anies Baswedan.

Pertama, Sandiaga Uno dapat membantu pemenangan dengan menarik oligarki dibawah kendali Anies Baswedan.
Kedua, Sandiaga Uno dapat membawa kemenangan dengan mempengaruhi partai PPP dan partai PAN untuk bergabung dengan koalisi besar. Dengan masuknya Partai Gerindra, PPP, dan PAN, maka akan menjadikan koalisi besar mampu mendapatkan perolehan suara mayoritas.
Ketiga, Sandiaga Uno memiliki pengalaman eksekutif sebagai Menteri Pariwisata dan direktur pada perusahaan–perusahaan besar yang apabila dipasangkan dengan Anies Baswedan maka akan menjadikan pemerintahan mereka kelak dapat berjalan lebih efektif dan efisien, guna mengatasi resesi global yang telah hadir di depan mata.

Pertanyaan lanjutan yang muncul kemudian adalah apakah gagasan untuk mengawinkan kembali Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai pasangan pada pilpres 2024 memungkinkan untuk dilakukan? Bila dilihat dari kacamata anak kandung ibu pertiwi, gagasan diatas sangat berat untuk dilakukan. Dampak kontribusi Sandiaga Uno yang mampu menciptakan koalisi besar diawal hanya akan menghasilkan dua pasang calon seperti pilpres sebelumnya. Belajar dari satu dekade kebelakang, pilpres yang hanya diikuti oleh dua pasang calon hanya akan membuat polarisasi di tengah masyarakat menjadi makin teruk. Perpecahan bangsa di tengah resesi global yang mendalam bukan solusi efektif bagi kita semua. Selain itu jika Pilpres 2024 hanya diikuti oleh dua pasang calon, maka peluang lahirnya anak–anak bangsa yang memiliki kompetensi menjadi makin sempit karena pertarungan cenderung dikendalikan oleh kekuatan modal.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Logo TikTok Sripoku.com

Lantas bagaimana agar dapat muncul konfigurasi lebih dari dua calon. Maka yang perlu dilakukan adalah mendorong lahirnya calon ketiga yang berfungsi sebagai pelampung kekalahan. Sebagai calon cawapres Anies paling potensial, Sandiaga Uno tidak mendorong lahirnya poros ketiga.

Sandiaga Uno lebih sibuk melakukan kegiatan yang bertujuan menaikan popularitas bukan elektabilitas. Padahal dengan keahlian ekonomi yang dimilikinya, Sandiaga Uno dapat menjadi efek kejut dalam perlombaan Pilpres 2024. Tetapi sungguh sayang, langkah–langkah untuk mendorong lahirnya poros ketiga tidak dilakukan.

Pada akhirnya, kita bisa mendapatkan pasangan capres–cawapres terbaik jika pasangan Anies–Sandi lahir kembali, bukan dalam perlombaan Pilgub DKI tapi dalam perlombaan pilpres 2024. Jika pasangan Anies-Sandi lahir kembali maka harapan kita untuk menghadapi resesi global dengan baik jadi tumbuh kembali, dan harapan untuk menjadi bangsa yang bermartabat dengan kekuatan ekonominya kembali menyala.

Tapi apakah gagasan diatas memungkinkan? Jawabannya ada ditangan elit politik kita, apakah ada yang rela berkorban menjadi poros ketiga atau memaksakan lahir kembali pasangan Anies–Sandi dengan konsekuensi hanya diikuti dua calon dan masyarakat terpecah ditengah ancaman resesi global. Mari kita saksikan.***

Update COVID-19 23 Oktober 2022.
Update COVID-19 23 Oktober 2022. (https://covid19.go.id/)
Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved