Berita OKU
Curhatan Hati, di Pasar Emak Gagasan Eva Buka Peluang Ekonomi Pasca Covid-19,
Berawal dari curhatan (curahan hati) ibu-ibu yang mengeluhkan kesulitan ekonomi pasca melandainya Pandemi Covid-19.
Penulis: Leni Juwita | Editor: bodok
Emak-emak yang berjualan tanpa dipungut bayaran hanya berkewajiban membersihkan sampah-sampah sisa dagangan. Hebatnya lagi Pasar “Emak” menjual kuliner harga super murah untuk kuliner khas sarapan pagi harga di kisaran Rp 3000 per porsi – Rp 5000 per porsi.
Ada macam-macam kuliner mulai dari nasi uduk, lontong, nasi goreng, pecel, gado-gado, mie ayam.
Selain kuliner tradisional juga dijual kuliner kekinian jenis sosis bakar dan cemilan anak-anak generasi melenial lainnya.
Semua dibandrol dengan harga paling mahal Rp 5000 per porsi sudah dapat 1 cup air mineral. Makanan yang dijual sehat dan fresh menjadi daya tarik pasar kuliner yang digagas dosen prorgam sturdi ilmu pemerintahan Unbara ini.
Ide cerdas ibu satu anak dalam membidik peluang ekonomi sekaligus solusi belanja sehat dan murah bagi masyarakat khususnya emak –emak ini gaungnya sampai ke seluruh Kota Baturaja.
“Pasar Emak tumbuh dan berkembang serta benar-benar mampu menghasilkan uang tambahan untuk menopang ekonomi keluarga. Multi efek dari kehadiran Pasar Emak, mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan, tempat wisata kuliner baru murah meriah. Wilayah Talangjawa menjadi ramai," ungkapnya.
Pasar Emak ini mendapat respon dari pemerintahan Kabupaten Ogan Komering Ulu baik Bupati OKU maupun Wakil Ketua DPRD OKU langsung datang saat Launching “Pasar Emak”.
Penjabat Bupati diwakili Asisten III Romsom Fitri SH MH meresmikan "Pasar Emak". (eni)
