Berita Palembang

Profil Prof Yuwono, Ahli Mikrobiologi Sumsel, yang Berani Kritik Biaya Jadi Dokter Mahal

Di sumatera selatan sendiri Prof Yuwono dikenal sebagai guru besar. Lantas siapa Prof Yuwono, Ahli Mikrobiologi Sumsel? berikut profilnya

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Yandi Triansyah
kolase/sripoku.com
Ahli Mikrobiologi Sumsel, Prof Yuwono 

Hal ketiga yang membentuk dirinya menjadi seperti saat ini juga adalah ekspresi diri, maksudnya bentuk ungkapan diri kepada orang lain, baik melalui pemikiran, perasaan maupun pengalaman.

Salah satu kegemaran Prof Yuwono adalah dengan berbagi ilmunya melalui mimbar maupun majelis kepada orang banyak.

“Seseorang itu harus punya ekspresi diri, seperti bernyanyi, yang harus ada sisi lainnya, ekspresi diri yang paling baik itu adalah Islam,” ujarnya.

Kritik Biaya Jadi Dokter Mahal 

Ahli Mikrobiologi Sumsel, Prof Yuwono menyampaikan pandangannya soal biaya mahal untuk menjadi seorang dokter.

Sehingga ia berpendapat relatif orang kaya saja yang bisa menjadi seorang dokter.

Ia pun memberikan saran kepada pemerintah, sehingga anak-anak yang tidak mampu tapi diberikan kepintaran supaya bisa juga kuliah dan menjadi seorang dokter

Dikutip dari akun Instagram miliknya @profyuwono, ia membeberkan biaya mahal untuk menjadi seorang dokter.

Melalui foto yang diunggahnya Prof Yuwono membandingkan mengambil gelar sarjana dari fakultas lainnya dengan fakultas kedokteran.

Di dalam foto tersebut untuk meraih gelar S1 di Fakukltas Teknik dengan biaya Rp 9.120.00.

Namun beda saat seorang mahasiswa kuliah di Fakultas Kedokteran total selama 12 semester menghabiskan dana sekitar Rp 750 juta.

Prof Yuwono pun merincikan dana tersebut.

Dimana menurut dia, pihak kampus menetapkan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) sebesar Rp 200 juta ketika masuk.

Lalu, biaya preklinik Rp 30 juta per semester dan biaya klinik Rp 45 juta per semester.

"ONGKOS JADI DOKTER Relatif hanya orang kaya yg mampu sekolah dokter. Investasi mendidik seorang utk jadi dokter memang tidak murah," tulis Prof Yuwono, Rabu (6/10/2021).

Ia berharap pemerintah bisa membiayai 50 hingga 100 persen untuk bisa kuliah di Fakultas Kedokteran.

Supaya anak-anak cerdas, bertalenta namun miskin bisa menjadi seorang dokter yang berakhlak cerdas dan gemar menolong.

Sehingga dokter yang dihasilnya tidak berlomba-lomba cuma mencari duit untuk mengembalikan investasi mereka yang besar.

"Saya khawatir, setelah jadi dokter, mereka berlomba cari duit utk mengembalikan investasi yg hampir 750 juta (12 semester)," tulisnya.

Biodata:

Nama : Prof Dr dr H Yuwono M Biomed
Tempat Tanggal Lahir : Trenggalek, Jawa Timur 10 Oktober 1971
Alamat : Tinggal di Jakabaring Palembang
Nama Istr i: Nurbaiti Ekasari, S.Si., M.Pd
Nama Anak : 1. Jawad (20) kuliah di Oregon State University (OSU) USA
2. Imad (19) kuliah di Colorado State University (CSU) USA
3. Widad (17) SMA SaPa
4. Afaf (15) SMP SaPa

Riwayat Pendidikan :

- Dokter Umum FK Unsri Tahun 1996
- Master Biomedik (Genetik) FKUI Tahun 2002
- Doktor Bidang Mikrobiologi Kedokteran FK Unpad Tahun 2009
- Pendidikan tambahan bidang genetik dan mikrobiologi di Gottingen University Germany Tahun 2009

Riwayat Pekerjaan :

- Dokter Konsultan Genetik & Infeksi sejak 2004
- Mendirikan Sekolah Alam Palembang (SaPa) jenjang Daycare hingga SMA sejak 2005
- Dekan FK Universitas Jambi 2012 -2014
- Guru Besar FK Unsri Palembang sejak tahun 2014
- Direktur RS Pusri Palembang 2017 sampai sekarang
- Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumatera Selatan
Organisasi Profesi : -Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
- Perhimpunan Ahli Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI)
- Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PERMI)
- Perhimpunan Biokimia dan Biologi Molekuler Indonesia (PBBMI)
- Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI)

Baca juga: Terindikasi Kebal Vaksin, Prof Yuwono Sebut Varian Mu Tak Lebih Bahaya dari Delta, Ini Alasannya

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved