Berita Palembang

Profil Prof Yuwono, Ahli Mikrobiologi Sumsel, yang Berani Kritik Biaya Jadi Dokter Mahal

Di sumatera selatan sendiri Prof Yuwono dikenal sebagai guru besar. Lantas siapa Prof Yuwono, Ahli Mikrobiologi Sumsel? berikut profilnya

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Yandi Triansyah
kolase/sripoku.com
Ahli Mikrobiologi Sumsel, Prof Yuwono 

Bersama istrinya, Nurbaiti Ekasari, Yuwono juga mendirikan sebuah sekolah inklusif dengan nama Sekolah Alam Palembang (SAPA) pada tahun 2005

Cerita Prof Yuwono saat Bertemu dan Menikahi Istrinya

Pertemuannya dengan Nurbaiti Ekasari, S.Si., M.Pd justru terjalin setelah ijab kabul pernikahan diucapkan pada saat itu. Sebelumnya, dirinya hanya mengetahui Nurbaiti melalui sebuah foto, dan langsung dilamar olehnya.

Nurbaiti yang merupakan cicit keturunan kiai yang menurut sejarah awal masuk Islam di daerah Ogan Komering Ilir (OKI) yaitu, Tuan Tanjung Idrus Salam.

Waktu itu, setelah lulus dari Fakultas MIPA di Unsri dan melanjutkkan studinya di Amerika Serikat, Nurbaiti sempat sudah dilamar oleh orang lain juga sudah dipersiapkan pesta pernikahan oleh sanak saudaranya di Arab Saudi.

“Tapi entah kenapa itu batal, pulang ke Indonesia kemudian saya yang lamar,” ujarnya.

Setelah menikah, Yuwono pernah bertanya kepada sang istri, apa yang membuat dirinya yakin untuk menikah, padahal sebelumnya sudah ada yang melamar.

Nurbaiti hanya menjawab dia berdoa kepada Allah bahwa dirinya sudah siap menikah, kemudian Allah yang akan mengirimkan laki-laki terbaik yang akan diterima menjadi suaminya.

“Setelah ijab qobul, saya sempet mencari mana istri saya di barisan para akhwat, yang paling cantik itulah saya tahu,” tuturnya.

Ahli Mikrobiologi Sumsel, Prof Yuwono
Ahli Mikrobiologi Sumsel, Prof Yuwono (kolase/sripoku.com)

Langkah Kedepan Prof Yuwono

Hingga mendapatkan gelar profesor yang tergolong muda dalam usianya saat ini, tentu bukan berarti tanpa halangan.

Yuwono sempat terhambat menyelesaikan jenjang S3 doktornya karena kekurangan biaya yang cukup besar.

Namun, dirinya memutar otak agar biaya tersebut dapat terpenuhi, dengan bekerja lebih giat lagi, meskipun harus terhambat.

Baginya, hidup dimulai dari umur 40 Tahun, yang mana menurutnya hidup ini ternyata yang paling rumit adalah mengenal diri sendiri, sampai saat ini banyak orang yang tidak mengenal dirinya siapa.

Maka ciri orang yang belum mengenal dirinya sendiri, adalah orang yang tidak percaya diri.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved