DIJULUKI Musang Birahi, Pasangan Sejoli Terekam Kamera Lagi Berduaan di Kegelapan, Ada Sosok Penjaga

Ringkasan Berita:

• Viral video pasangan muda bercumbu di kawasan wisata Danau Sipin Jambi memicu kecaman warganet.
• Pedagang dan warga mengeluhkan lokasi yang gelap dan minim pengawasan, sehingga rawan tindakan tak senonoh dan kriminalitas.
• Ketua RT mengungkap kejadian serupa pernah ditangani sebelumnya dan berencana mengaktifkan kembali pos kamling untuk meningkatkan keamanan.

SRIPOKU.COM – Jagad media sosial Jambi tengah dihebohkan dengan viralnya video sepasang muda-mudi yang melakukan tindakan tidak senonoh di ruang publik kawasan wisata Danau Sipin, Kota Jambi.

Video yang diunggah akun Instagram @infojambi_ pada Minggu malam (16/11/2025) itu memicu kecaman warganet dan menjadi sorotan luas karena lokasi kejadian merupakan salah satu ikon wisata kota yang seharusnya menjadi ruang terbuka hijau yang aman dan nyaman bagi pengunjung.

Dalam video berdurasi singkat itu, pasangan yang dijuluki warganet sebagai “musang birahi” tampak bercumbu di area gelap pinggiran Danau Sipin, kawasan Telanaipura.

Lebih mengejutkan, seorang pria lain terlihat duduk di atas sepeda motor tak jauh dari keduanya, diduga bertindak sebagai “penjaga” yang mengawasi situasi.

Aksi ini makin memicu kemarahan warganet yang menilai tindakan tak senonoh tersebut semakin terang-terangan dilakukan di ruang publik.

Unggahan viral tersebut dibanjiri ratusan komentar. Sebagian besar warganet mengecam tindakan pasangan itu sekaligus meminta agar aparat menindak tegas.

Ada pula komentar yang menyoroti bahwa kawasan itu memang sering dijadikan tempat mesum karena minimnya penerangan dan pengawasan.

Beberapa komentar bernada sinis menyindir mahalnya biaya hotel, hingga komentar lain yang menyinggung mistis di lokasi tersebut.

Fenomena ini juga mendapat perhatian dari pedagang di sekitar kawasan wisata Danau Sipin.

Para pedagang mengaku bahwa kejadian serupa memang pernah terjadi, terutama karena kondisi kawasan yang gelap dan sepi di malam hari.

Mereka berharap pemerintah menambah penerangan serta meningkatkan patroli keamanan untuk menjaga kenyamanan pengunjung sekaligus mencegah turunnya minat wisatawan.

“Kejadian seperti ini pernah terjadi. Lokasinya memang gelap, harapannya keamanan ditingkatkan agar tidak mencoreng nama tempat,” ujar salah seorang pedagang.

Hal senada disampaikan Hermawan, pedagang lain yang berharap pemasangan lampu tambahan di area wisata.

Menurutnya, minimnya sarana penerangan membuat lokasi rawan digunakan untuk aktivitas yang melanggar norma.

Ketua RT 23 Kelurahan Sungai Putri, Iqbal, mengaku tidak menerima laporan terkait kejadian yang viral tersebut.