Cegah Mafioso di Masa Pandemi
Persepsi publik mengenai wabah covid–19 berdampak kepada merosotnya perekonomian seperti bertolak belakang dengan kondisi pejabat daerah maupun pusat
Vaksinasi memang harus tetap dijadikan sebagai salah satu program prioritas dalam peman-faatan anggaran covid–19.
Hal ini demi tujuan masyarakat mempunyai imunitas yang kuat terhadap virus corona dan kembali beraktivitas normal seperti biasanya.
Namun, tidak ada yang tahu sampai kapan wabah pandemi ini akan berakhir, maka dari itu selain kepada program vaksinasi.

Update 3 Oktober 2021. (https://covid19.go.id/)
Anggaran yang ada difokuskan juga kepada peningkatan kondisi perekonomian masyarakat khususnya kalangan menengah ke bahwa yang masih terpuruk.
Dana bantuan sosial yang direalisasikan pemerintah memang baik, tetapi akan menjadi tidak baik jika hanya mengandalkan program itu saja.
Kebijakan bantuan sosial tersebut jika ditempatkan dalam program jangka pendek pemerintah tentu dapat dibenarkan, namun pemerintah tetap harus berupaya mengoptimalkan kebijakan yang berorientasi kepada program jangka panjang.
Diperlukan alternatif program yang dapat mengubah mental rakyat yang sekedar mene-ngadahkan bantuan dari pemerintah.
Alternatif program tersebut salah satunya dapat berupa pengadaan program pelatihan kerja, wirausaha dan semacamnya bagi masyarakat yang biasa menggunakan metode konvensional ke arah digital.
Program ini tenntunya sangat baik demi menjaga menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa yang akan datang.
Baik ada atau tidak ada dalam situasi pandemi, tingkat kesejahteraan sebanding lurus dengan tingkat SDM di negara tersebut.
Jika dana tersebut dimanfaatkan untuk program pelatihan tersebut, maka ruang gerak bagi pa-ra mafia dapat dibatasi dengan adanya program tersebut.
Oknum pejabat dan korporat pada umumnya mempunyai ketertarikan yang lebih terhadap program yang mempunyai keuntungan finansial yang besar.
Dan hal tersebut biasanya banyak didapatkan dari kebijakan yang berorientasi kepada aset besifat tangible (nyata) daripada intangible (tidak nyata).