Liputan Khusus
Begini Akal Penanam Ganja di Sumsel: Tanam di Perbukitan dan Disamarkan Semak dan Kopi
Medan perbukitan yang sulit dilalui diduga menjadi keyakinan pelaku ladangnya tidak akan diketahui polisi.
Ini menunjukan selain Lahat, Pagaralam juga menjadi salah satu lokasi incaran pelaku kejahatan narkoba jenis ganja untuk menanam tanaman haram ini.
Informasi Warga
Penemuan ladang ganja yang lokasi berada jauh dari pemukiman dan sulit dijangkau, tak lepas dari informasi warga masyarakat sendiri. Informasi kemudian diselidiki kepolisian sehingga mendapatkan kebenaran keberadaan ladang ganja.
"Semula adanya informasi masyarakat jika ada ladang ganja di daerah Kecamatan Tanjung Sakti Pumu. Satnarkoba kemudian melakukan lidik dan ternyata benar di lokasi ada tanaman ganja siap panen seluas 1,5 hektar di kebun kopi," ujar Kapolres Lahat AKBP Achmad Gusti Hartono SIK disampaikan Kasubsi Penmas AIPTU Liespono, SH terkait penemuan ladang ganja di wilayah hukum Polres Lahat, Selasa (7/9/2021).
Sedangkan Kapolres Pagaralam AKBP Arif Harsono SIk MH melalui Kasat Narkoba Iptu F Kamil membenarkan, jika dilihat dari letak geografis dan tingkat kesuburan tanah Pagaralam memang sangat potensi menjadi lokasi menanam ganja.
"Daerah yang paling potensi pelaku kejahatan menanam ganja yaitu kawasan Kecamatan Dempo Tengah Kota Pagaralam. Tanah disana diduga sangat cocok untuk menanam tanaman dilarang tersebut," ujarnya.
Selain itu, lokasi perkebunan di Dempo Tengah ini cukup jauh dari permukiman warga. Ini membuat oknum pelaku kejahatan tanaman ganja lebih mudah menyembunyikan tanaman mereka.
"Lokasinya banyak jauh dan jalurnya ekstrem, bahkan untuk bisa sampai ke lokasi harus menempuh waktu perjalanan berjam-jam," jelasnya.
Namun dikatakan Kasat Narkoba, meskipun lokasinya jauh namun anggota Polres Pagaralam melalui Babinkamtibmas masih sering mendapat laporan dari masyarakat terkait adanya tanaman ganja tersebut. Hal itu menjadi pintu masuk kepolisian untuk menggerebek ladang ganja yang tersembunyi.
"Kita sangat berterima kasih kepada masyarakat yang memberikan informasi jika ada ladang ganja. Hal ini bentuk dukungan masyarakat kepada Polisi," katanya. (ean/one)
Pemilik Lahan Bisa Jadi Korban
Bupati Lahat Cik Ujang menyatakan, temuan ladang ganja yang tersembunyi di wilayah perbukitan dan kebun kopi menjadi pelajaran. Pihak pemerintah dan aparat akan meningkatkan kewaspadaan agar hal tersebut tak terulang lagi.
"Pengungkapan Ladang ganja beberapa waktu lalu oleh Polres Lahat harus membukakan mata kita semua agar kedepan lebih peduli dan waspada," kata Bupati Lahat, Cik Ujang SH, Kamis (16/9)
Sebagai langkah kedepan, Cik Ujang meminta pemerintah kecamatan, pemerintah desa, dan warga secara umum agar ikut berperan dalam menjaga wilayah khususnya di wilayah perbukitan.
"Jangan sampai kebun kopi kita ditanami ganja oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Saat diungkap polisi bisa saja pemilik lahan tersebut yang harus menanggung resikonya padahal kita tidak tau sama sekali," kata Cik Ujang.
Oleh karenanya, sikap aktif mencegah bisa dengan melaporkan ke pihak terkait jika ada yang mencurigakan. Tidak hanya untuk tanaman ganja dan ganja yang sudah jadi, tapi juga mewaspadai peredaran narkoba seperti sabu dan inek.
"Narkoba ini begitu berbahaya tidak saja merusak mental tapi juga berdampak pada perekonomian dan masa depan generasi penerus bangsa," katanya. (ean/one)