Kebiadaban Cakrabirawa kepada Jenderal Ahmad Yani yang tak Tersorot di FILM G30S

"Kalau mengenai film yang di rumah, memang ya seperti itu," ucap Untung, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TV One, pada Rabu (30/9/2020).

Editor: Yandi Triansyah
Tribunnews.com/ Reynas Abdila
Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi Jenderal Ahmad Yani terletak di Jalan Lembang D 58 Menteng, Jakarta Pusat. 

Karena melakukan perlawanan, Ahamd Yani mendapat serangan tembak hingga terbunuh di depan kamar tidurnya.

Setelah tewas, jenazah Ahmad Yani dibawa ke Lubang Buaya dan dimasukkan ke dalam sebuah sumur tua bersama enam korban lainnya.

Pada 4 Oktober 1965, jenazah ditemukan dan dimakamkan dengan layak di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Oleh negara, Jenderal Anumerta Ahmad Yani dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Revolusi berdasarkan SK Presiden Nomor III/KOTI/1965.

Jenderal kesayangan Soekarno

Salah satu pakar politik Monash University, Harold Crouch menilai Yani memiliki citra diri yang berbeda dari Nasution.

Meskipun mereka sama-sama sosok antikomunis.

Namun Yani bisa menentang kebijakan Sukarno mengenai PKI secara lebih halus dan dapat diterima.

Sebagai orang Jawa, Yani memperlakukan Sukarno sebagai seorang "bapak".

Meski bertindak salah namun tidak boleh ditentang secara terbuka.

Hal tersebut yang membuat Yani lebih mudah masuk menjadi bagian dari lingkungan Istana Sukarno.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Logo TikTok Sripoku.com
Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved