Donor Darah, Sedekah Yang Menyehatkan Dalam Kehidupan
Ketua Umum PP PMI Jusuf Kalla mengungkapkan, pandemi Covid-19 telah berdampak pada kegiatan donor darah yang mengalami penurunan.
7. Bagian dari pemeriksaan kesehatan
Darah yang Anda miliki akan diperiksa di laboratorium, maka tim medis akan melihat apakah Anda menderita suatu penyakit tertentu atau tidak.
Sebab jika Anda negatif dari segala jenis penyakit, maka darah yang Anda miliki dapat disumbangkan untuk mereka yang membutuhkan.
Jika tidak, maka Anda akan diberitahu apa yang sebenarnya sedang terjadi.
8. Menjadi lansia yang sehat
Banyak orang tua yang memiliki kesehatan cukup baik dan prima di usianya yang telah lanjut tersebut karena mereka senantiasa menyumbangkan darahnya sejak muda sampai mereka tua.
9. Menurunkan kolesterol
Sebuah hasil penelitian membuktikan bahwa donor darah dapat mengurangi kekentalan darah sehingga dapat membantu dalam menurunkan kadar LDL.
LDL adalah kolesterol yang dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti sumbatan di peredaran darah.
Kondisi tersebut biasanya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan penyakit lain yang berkaitan dengan pembuluh darah.
10. Manfaat donor darah untuk mempercepat proses pemulihan luka
Ketika Anda mendonorkan darah, akan terjadi penyesuaian tubuh terhadap berkurangnya sel darah merah.
Penyesuaian tubuh ini juga dibutuhkan ketika tubuh Anda mengalami luka yang mengakibatkan berkurangnya sel darah merah, sehingga penyembukan luka jadi lebih cepat.
Efek Samping Donor Darah
Pada umumnya, donor darah sangat aman dan tidak berbahaya bagi tubuh.
Namun, terkadang ada yang mengalami efek samping ringan, terdapat memar di daerah bekas suntikan untuk pengambilan darah, pusing dan pingsan, serta nyeri pada lengan bekas suntikan.
Namun, kondisi tersebut biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit saja.
Anda bisa berbaring dengan kaki yang diposisikan sedikit lebih tinggi sampai merasa lebih baik.
Efek samping ringan, bisa diatasi dengan beristirahat, mengonsumsi air putih yang cukup, yakni minimal 2 liter per hari, makan-makanan bernutrisi, misalnya ayam, daging, telur, buah, dan sayuran hijau untuk mengembalikan stamina.
Bila mengalami perdarahan di lokasi bekas suntikan, menekan dan mengangkat lengan selama beberapa menit dapat menghentikannya.
Syarat umum yang ditetapkan PMI bagi calon pendonor adalah antara lain:
· Usia 17-60 tahun,
· Berat badan minimal 45 kg
· Tekanan darah 100-180 (sistole) dan 60-100 (diastole).
· Jika berminat, calon donor dapat mengambil dan menandatangani formulir pendaftaran; lalu menjalani pemeriksaan pendahuluan seperti kondisi berat badan, HB, golongan darah; serta dilanjutkan dengan pemeriksaan dokter.
· Jika lulus, darah dan contoh darah akan diambil.
· Namun, harus diingat, demi menjaga kesehatan dan keamanan darah, individu yang antara lain memiliki kondisi seperti alkoholik, penyakit hepatitis, diabetes militus, epilepsi, atau kelompok masyarakat risiko tinggi mendapatkan AIDS serta mengalami sakit seperti demam atau influensa; baru saja dicabut giginya kurang dari tiga hari; pernah menerima transfusi kurang dari setahun; begitu juga untuk yang belum setahun menato, menindik, atau akupunktur; hamil; atau sedang menyusui untuk sementara waktu tidak dapat menjadi donor.
· Perempuan yang sedang menstruasi masih bisa menjadi seorang pendonor, asalkan tidak sedang merasakan sakit atau kadar hemoglobinnya normal saat melakukan donor darah.
Kita memerlukan tidur yang nyenyak di malam sebelum mendonor, sarapan pagi atau makan siang dengan gizi seimbang.
Rileks saat mendonor, dan banyak minum setelah mendonor.
Kita bisa melanjutkan kegiatan setelah mendonor, asal hindari aktivitas fisik yang berat.
Donor Plasma Konvalesen
Donor plasma konvalesen adalah terapi yang dilakukan dengan memberikan plasma atau bagian darah mengandung antibodi dari orang yang telah sembuh kepada pasien yang sakit.
Metode terapi plasma konvalesen dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh pada orang-orang yang positif virus Covid-19.
Selain itu, terapi ini sangat dibutuhkan mengingat jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 terus meningkat.
Sedangkan pendonor plasma konvalesen sangat langka didapatkan.
Untuk itu, lelaki sehat yang memenuhi syarat dan telah sembuh dari Covid-19 sangat diharapkan untuk mendonor plasma konvalesennya.
Donor Darah di Masa Pandemi
Jika niat sudah bulat dan sudah memenuhi syarat, tidak ada alasan untuk ragu mendonor darah di masa pandemi covid-19.
Ketua Bidang Unit Donor Darah PMI Pusat dan juga Wakil Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Sub Bidang Supportif dan Terapi Plasma Konvalesen, Linda Lukitari Waseso menjamin PMI telah menetapkan protokol kesehatan yang ketat dalam pelaksanaan donor darah.
Donor chair maupun tempat tidur, dan seluruh ruangannya disemprot desinfektan sehari tiga kali, begitu juga peralatannya.
Petugas pun memakai alat pelindung diri.
Sedangkan untuk para pendonor harus melakukan protokol kesehatan, yakni tetap memakai masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak dan hindari kerumunan.
Seluruh protokol ini berlaku dalam kegiatan donor darah, baik di rumah, mobil PMI, ataupun di unit donor darah PMI.
Hingga saat ini belum ada data penularan Covid-19 melalui transfusi darah.
Donor Darah Jalan Sedekah yang Meyehatkan
Donor darah tidak dilarang apabila terdapat maslahat dan tidak menimbulkan kemudharatan yang dapat membahayakan.
Bahkan terdapat pahala dan ibadah dalam keutamaannya.
Donor darah tergolong sedekah jariyah, pendonor akan terus mendapat pahala selama penerima darah tertolong dan sehat.
Maka mantapkan niat dan bulatkan tekad untuk donor darah sukarela secara rutin. Badan sehat pahala didapat.