Kecelakaan Bus PO Sambodo

Jika Saja Aku Gapai Tangannya, Penyesalan Ayah yang Anak Meninggal Kecelakaan di Tikungan Harmoko

Niat ingin menjemput sang nenek pun tak terlaksana, sang pencipta rupanya lebih dahulu menjemput anaknya melalui peristiwa tragis tersebut.

Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Refly Permana
sripoku.com/fajeriramadhoni
Seorang penumpang bus PO Sambodo, yang terguling di Tikungan Harmoko Muba, meratapi kepergian anaknya yang masih berusia tujuh tahun. 

SRIPOKU.COM, SEKAYU - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Lintas Timur di Tikungan Harmoko Desa Senawar Jaya, Kecamatan Bayung Lencir, Kamis (27/5/21) sekitar pukul 05.00 WIB.

Tikungan Harmoko yang berada di perbatasan Jambi-Sumsel ini membuat sebuah mobil bus berpenumpang rute Padang tujuan Jakarta terguling.

Akibatnya, empat korban tewas akibat kecelakaan tersebut, yakni yakni Doya Aprilia (28) warga Batu Sangka Paya Kumbu Sumatera Barat,  AZH (9) warga Koto Solok Sumatera Barat, NF (7) warga Kota Tanggerang jawa barat, dan HHS (11) warga Kecamatan Harau Sumatera Barat.

Kesaksian Penumpang Bus PO Sambodo : Sopir Tancap Gas, Ugal-Ugalan, Ngebut Tidak Terarah

Raut duka mendalam terlihat jelas di wajah Herman Surya.

Kecelakaan bus PO Sambodo yang ia tumpangi bersama anaknya membuat ia harus rela kehilangan putrinya yang masih berusia 7 tahun.

Niat ingin menjemput sang nenek pun tak terlaksana, sang pencipta rupanya lebih dahulu menjemput anaknya melalui peristiwa tragis tersebut.

"Pada saat kejadian, saya duduk di kursi tengah dan anak saya sebelah kiri. Namun saking cepatnya kecelakaan itu berlangsung, saya tidak sempat lagi menyambut tangan anak saya," ujarnya.

Padahal, seharusnya pada saat kejadian ia sudah spontan meraih anaknya.

Namun saking cepatnya mobil sudah bolak-balik terguncang, Herman pun harus merelakan kehilangan putrinya.

Mulai Bulan Depan Hingga Akhir Tahun Jembatan Keramasan Palembang Ditutup, Diberlakukan Contra Flow

"Pada saat pertama mau berangkat saja penumpang sudah tidak enak hati. Karena mobil yang dipesen apa, malah dioper-oper ke mobil kedua," ujarnya. 

Alasannya, mobil pesanan penumpang tersebut sudah penuh. Jadi mereka dioper ke bus PO Sambodo.

"Ya seharusnya kalau tahu begini, jangan jual tiket yang sama lagi. Jadi kami penumpang tidak dioper sana sini," tegasnya.

Firasat akan kehilangan anaknya pun sudah ia rasakan saat hendak berangkat.

Ketika di terminal sebelum berangkat, Herman dan anaknya berfoto berdua lalu mengirimkan ke istrinya.

"Tak lama kemudian istri saya video call. Terus istri saya tanya, Nisa kenapa wajahnya sendu, nggak ada cerianya. Padahal mau jemput neneknya dari Jakarta," ungkapnya.

Apa Itu Air Mustamal yang Suci Namun Tidak Mensucikan? Ini Pengertian Dalam Ilmu Fiqih & Syaratnya

Namun siapa sangka, takdir Tuhan mau bagaimana lagi dan selaku manusia biasa hanya bisa menerima ketentuan yang sudah ditetapkan.

"Sedih sekali rasanya, saya masih teringat ketika kejadian berlangsung dan malah tidak menangkap anak saya karena peristiwanya secepat kilat," ujarnya sembari menangis.

Salah satu penumpang yang selamat, yakni Madi, mengungkapkan kronologi kecelakaan di Tikungan Harmoko ini.

Ia mengatakan, sebelum kecelakaan terjadi bus sempat istirahat di rumah makan Simpang Raya.

Saat itu juga sopir bus PO Sambodo berganti, selama dalam perjalanan bus seperti melayang-layang ketika dibawa sopir pengganti.

“Sopirnya ganti waktu istirahat makan, jadi waktu yang baru bawa mobil di tikungan pertama saja menurut dia sudah melayang. Karena khawatir mengerem mendadak jadi saya bereskan barang, saya lanjut tidur kemudian mobil melayang dan terguling kesebalah kiri,” ungkapnya.

Sungai Lakitan di Musi Rawas Juga Meluap, Debit Air Terus Naik Lurah Terawas Imbau Warga Waspada

Hal yang sama diungkapkan oleh Rani (28), menurutnya dari tikungan awal yang ke kiri itu sudah oleng, jadi sopir seperti tidak bisa mengendalikan mobil tersebut

"Jadi waktu di tikungan kekanan oleng jatuh kekiri, saya belum tidur, baru sekitar 10 atau 15 menit gitu dari rest area,"ungkapnya.

Sementara itu, salah satu sopir bus PO Sambodo Gunarto (38) mengungkapkan bahwa tidak tahu secara pasti kejadian tersebut. Saat itu sedang bergantian karena dirinya mengantuk.

Kena Serangan Jantung, Sopir Mobil Tangki Air Meninggal Dunia Saat Mengemudi, Mobil tak Terkendali

“Saya kurang tahu pak, saya tidur saat itu. Pas bangun ketika mobil sudah terbalik, jumlah penumpang sekitar 33 kalo gak salah. Dari padang ke Jakarta," ujarnya.

Empat korban tewas akibat kecelakaan tersebut, yakni yakni Doya Aprilia (28) warga Batu Sangka Paya Kumbu Sumatera Barat,  AZH (9) warga Koto Solok Sumatera Barat, NF (7) warga Kota Tanggerang jawa barat, dan HHS (11) warga Kecamatan Harau Sumatera Barat.

Kasat Lantas Polres Muba, AKP Betty Purwanty SIK, membenarkan jika memang sudah beberapa kali kecelakaan di Tikungan Harmoko.

Selangkah Lagi Pemain Naturalisasi Asal Kamerun Bakal Perkuat Sriwijaya FC, Ini Profil Singkatnya

Menurutnya, sebab Tikungan Harmoko rawan kecelakaan karena kondisi jalannya.

“Karena kondisi jalan yang rata dengan tanah, selain itu juga tikungan, makanya sering terjadinya kecelakaan.

Kita mengimbau pengendara hendak selalu berhati-hati ketika melintas jalan tersebut,” kata Betty.

Mengenai bus PO Sambodo terguling di Tikungan Harmoko, Betty mengatakan pihaknya sedang melakukan pengejaran terhadap sopir.

Diketahui, idenitas sopir PO Sambodo adalah berinisial AN.

Usai kejadian, sopir bus PO Sambodo melarikan diri dan hingga kini masih dalam pengejaran petugas.

"Pengemudi melarikan diri, saat ini sedang dicari oleh personil unit laka dan personil Polsek Bayung Lencir,” kata Betty.

Belum Ada Kepastikan Jemaah Indonesia Bisa Berangkat Haji, Kemenag Minta CJH di Sumsel Berdoa

Pada kesempatan tersebut pihaknya mengimbau untuk sopir Bus AKAP menyerahkan diri kepada petugas.

"Kita imbau sopir agar menyerahkan diri guna menjalani pemeriksaan terkait kecelakaan tersebut," tegasnya.

Menurut keterangan beberapa penumpang sopir berpostur badan kurus dam merupakan sopir ketiga.

“Sopir ini merupakan sopir ketiga dan ciri-cirinya sudah dikantongi,” ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved