Amal Gemilang
Ibadah Ramadhan, Amal Gemilang Dibuang Sayang
Berbicara tentang gilang gemilang akhir-akhir ini banyak muncul, terutama melalui Media Elektronik.
Dan wajib bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin.
Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Kemudian dalam hadits Qudsi berikut ini Allah SWT berfirman ; “Apabila datang malam pertama bulan Ramadhan, maka Allah SWT berfirman : “Barangsiapa mencintai Aku, Aku mencintainya, barangsiapa meminta pada Ku, Aku memberi dan barang-siapa meminta ampun pada Ku Aku akan mengampuninya untuk kehormatan bulan Romadhon maka diperintah oleh Allah Swt kepada para Malaikat pencatat agar mencatat amal kebajikan dan tidak mencatat kebalikannya, dan oleh Allah diampunilah dosa-dosa mereka yang lalu”.
Di dalam bulan Ramadhan selain Puasa, ada Shalat Tarawih dan witir yang tidak terdapat pada bulan-bulan lain.
Shalat malam atau Shalat Tarawih kita bisa juga melaksanakan Shalat Tahajjud.
Kemudian membaca ayat-ayat suci Al Qur’an dan Bershadaqah, I’tikaf dan ada satu malam yang disebut “Lailatul Qodar”.
Untuk jelasnya akan diuraikan satu persatu apa yang tertulis di atas, agar kita bisa mengetahui apa dan bagaimana yang dimaksud “Gemilang” itu.
a) Shalat malam atau Shalat sunnah Tarawih dan “witir” yang hanya ada dalam bulan Ramadhan, waktunya hanya dilakukan pada malam hari, pada malam sebelum puasa besoknya itu yang disebut (yang dihitung) “malam pertama”, atau shalat Tarawih terlebih dahulu baru besoknya puasa.
Bukan sebaliknya yaitu puasa dulu baru malamnya Shalat Tarowih.
Sebaiknya dilakukan berjama’ah di masjid, musholla atau di rumah. Jumlah Raka’atnya minimal 11 raka’at, bisa juga 23 raka’at bahkan lebih.
Status shalat ini Sunnah Mu’akkad (sunnah yang dikuatkan) tapi dilakukan khusus oleh orang Islam yang berpuasa.
Pahala shalat sunnah ini hanya Allah yang tahu. Jangan lupa kita berdo’a setiap selesai kita beribadah.
b) Shalat sunnat Tahajjud, dilakukan juga pada malam hari sesudah Shalat Tarawih tapi mesti didahului dengan “tidur” terlebih dahulu.
Terserah mau sebentar atau lama tidurnya. Jelas dilakukan sebelum makan sahur.
Makan sahur juga sunnat, tapi Rasulullah SAW, menjamin orang yang makan sahur itu ada keberkahan.