Berita Palembang

Mulai 1 April 2021, Bandara SMB II Palembang Gunakan GeNose C19 Untuk Syarat Perjalanan Jalur Udara

Setidaknya ada 3 aspek yang harus dipersiapkan sebelum GeNose C19 diberlakukan di Bandara SMB II.

Penulis: maya citra rosa | Editor: RM. Resha A.U
handout
Suasana di bandara SMB II Palembang. 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Sebagai salah satu bandara tersibuk kedua yang dikelola PT Angkasa Pura II, juga pernah mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018 dan terintegrasi dengan LRT.

Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang akan menerapkan penggunaan GeNose C19 untuk tes Covid-19 sebagai syarat perjalanan bagi penumpang melalui jalur udara.

Seperti yang telah diketahui, GeNose C19 adalah alat yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada untuk mendeteksi Covid-19 melalui hembusan napas, serta hasil pemeriksaan melalui GeNose C19 dapat diketahui dalam waktu sekitar 3 menit.  

Baca juga: 130 Gram Sabu Disimpan di Kondom Lalu Dimasukan ke Anus, Bolak Balik Pelaku Lolos dari Bandara

Baca juga: Pria Ini Bikin Polisi Syok saat Lihat Isi Perutnya, Bisa Lolos Penjagaan Bandara Riau dan Palembang

Penerapan GeNose C19 ini akan mulai diterapkan bagi penumpang Bandara SMB II Palembang pada 1 April 2021 mendatang.

President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin melalui rilis yang diterima mengatakan untuk familiarisasi tes GeNose C19 ini, akan dilakukan uji coba pada 22 Maret 2021 mendatang, dengan kuota sekitar 100 kali pengetesan per hari. 

Serta Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Namun uji coba baru dilakukan bagi staf bandara, belum diberlakukan bagi penumpang bandara.

Setidaknya ada 3 aspek yang harus dipersiapkan sebelum GeNose C19 diberlakukan di Bandara SMB II.

Baca juga: PT WOM Finance Rayakan Hari Jadi Dengan Menanam Seribu Pohon di Bandara Lama Palembang

Baca juga: Belasan Layangan Ditemukan Dalam Area Bandara Silampari, Apa Bahayanya Bagi Pesawat Terbang ?

Pertama, terkait orang, yaitu berapa jumlah personel yang dibutuhkan dan keahlian apa yang harus dimiliki. Kedua, terkait proses yang harus memiliki SOP dan peta peran dari setiap stakeholder.

“Aspek ketiga, terkait fasilitas dimana harus ada sarana dan prasaran yang mendukung keselamatan dan keamanan dalam implementasi GeNose C19 pada 1 April 2021 nantinya,” ujarnya, Sabtu (20/3/2021).

GeNose C19, alat yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mendeteksi Covid-19 melalui hembusan napas, serta hasil pemeriksaan melalui GeNose C19 dapat diketahui dalam waktu sekitar 3 menit.
GeNose C19, alat yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mendeteksi Covid-19 melalui hembusan napas, serta hasil pemeriksaan melalui GeNose C19 dapat diketahui dalam waktu sekitar 3 menit. (Universitas Gadjah Mada)

PT Angkasa Pura II bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan untuk memastikan hasil tes GeNose C19 dapat terintegrasi dengan aplikasi eHAC.

Dalam persyaratan nantinya, eHAC dapat digunakan sebagai pengawasan pelaku perjalanan baik domestik dan internasional, sehingga KKP dan bandara akan memastikan hasil GeNose C19 ini dapat diinput secara digital ke aplikasi eHAC.

“Nanti hasil dari GeNose C19 sama seperti hasil rapid test dan PCR test yang diinput di aplikasi eHAC,” ujarnya.

Baca juga: Varian Baru Virus Covid-19 Masuk Indonesia, Bandara Soekarno Hatta Buat Peraturan Baru

Baca juga: Kecelakaan di Simpang Bandara SMB II Saat Jalan Sedang Macet, Pengendara Motor Terseret & Pingsan

Sehingga nantinya calon penumpang pesawat dapat melakukan pre-order melalui aplikasi Travelation jika ingin menggunakan GeNose C19, seperti rapid test antigen dan PCR test.

Dukungan penggunaan GeNose C19 ini karena merupakan produk dalam negeri yang telah mendapatkan izin edar dari Kemenkes dan disetujui Satgas Penanganan Covid-19, untuk digunakan sebagai alat tes Covid-19 bagi penumpang kereta api jarak jauh.

“Kami pastikan ketika regulasi menetapkan GeNose C19 dapat digunakan di penerbangan, maka bandara AP II siap memenuhi regulasi tersebut,” ujarnya.

Selain itu, PT Angkasa Pura II juga menyiapkan infrastruktur di seluruh bandara untuk menerapkan penggunaan GeNose C19.

Baca juga: PRAJURIT PasKhas AU Dihujani Tembakan KBB Papua di Bandara, Tim Balas Buru Pelaku 1 Tewas, Faktanya

Baca juga: KABAR SIANG Ini, BANDARA Ilaga Diserang, KKB Papua Kocar-kacir: 2,5 Jam Baku Tembak, 1 Tewas

Salah satunya dengan memiliki Airport Health Center sebagai lokasi rapid test antigen dan PCR test.

Airport Health Center ini juga dilengkapi dengan infrastruktur digital, seperti aplikasi Travelation yang dikembangkan AP II untuk melakukan pemesanan tes COVID-19. 

“Nantinya, GeNose C19 ini bisa saja diintegrasikan juga di Airport Health Center dengan menambah sejumlah fasilitas,” ujarnya.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sriwijayapost di bawah ini:

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved