Kemiskinan Di Sumsel

Kenapa Data Angka Kemiskinan Di Sumsel Masih Tinggi?

Mewujudkan “Sumsel Maju Untuk Semua”  mendapat tantangan besar setelah Badan Pu­­sat Statistik (BPS) merilis data kemiskinan di Indonesia

Editor: Salman Rasyidin
ist
Dr. Ir. H. Abdul Nadjib,.MM 

(7) rendahnya produktivitas dan pembentukan modal;

(8) budaya menabung yang belum berkembang;

(9) tidak adanya jaminan sosial bagi masyarakat desa; dan

(10) rendahnya jaminan kesehatan.

Adapun penyebab kemiskinan menurut masyarakat miskin sendiri adalah kurangnya mo­dal, pendidikan, keterampilan, dan kesempatan kerja; dan rendahnya pendapatan (Tim Studi KKP, 2004).

Menurut Wika, et al, 2008, ada dua faktor penyebab kemis­kinan yaitu faktor internal dan faktor eksternal yang sering dinyatakan sebagai :

(a) kelangkaan sumberdaya alam, (b) Kelangkaan sumberdaya manusia dan teknologi,

(c) Kelangkaan Faktor produksi modal, baik modal ekonomi maupun modal sosial,

(d) dan ter­akhir faktor struktural

Kemiskinan di Sumsel

Hampir tidak ada alasan kenapa kemiskinan di Sumatera Selatan masih tinggi minimal selama lima tahun terakhir karena faktor-faktor penyebab kemiskinan yang dikemu­ka­kan para ahli diatas telah diakomodir dan menjadi pertimbangan dalam menetapkan ke­bijakan penanggulangan kemiskinan.

Minimal ada 2 kebijakan inovatif yang telah diter­bit­kan pemerintah propinsi Sumatera Selatan, yaitu Gertak Sejuta Mandiri, dan Ap­li­kasi penduduk miskin by name by addres.

Hanya sayangnya kebijakan tersebut kurang men­dapat dukungan dari berbagai aspek dan dari berbagai pihak sehingga kebijakan tersebut hanya pada tahapan sent tapi bukan delivery.

Dari hasil  wawancara dan diskusi  terbatas yang dilakukan penulis dengan beberapa stakeholders di  daerah di Sumatera Selatan beberapa waktu lalu, memberikan  gambar­an bahwa kemiskinan yang terjadi di Sumatera Selatan didominasi oleh kemiskinan struk­tural.

Kemiskinan struktural tidak menunjuk pada individual yang miskin karena ma­las bekerja sehingga tidak mendapatkan penghasilan, tetapi lebih banyak karena struktur sosial masyarakat yang ada telah membatasi hak-hak mereka untuk menda­pat­kan/menggunakan sumber-sumber pendapatan yang tersedia untuk mereka.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved