Jaringan Narkoba

Ketika Polisi  Terjerat Jaringan   Narkoba

Narkoba adalah musuh bersama. Pemakai dan pengedar narkoba di Indonesia dari waktu ke waktu tampaknya semakin banyak.

Editor: Salman Rasyidin

Keempat ada oknum polisi yang menjadi kurir narkoba.

Kelima,  ada pula oknum polisi yang menjadi pemakai barang haram ini.

Modus terakhir ini yang dilakukan oleh Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti Ku­suma Dewi beserta anggotanya ditangkap karena diduga terlibat narkoba.

Yang menarik dan kon­tradiktif adalah Kompol Yuni Purwanti  Kusuma Dewi justru sempat menjabat sebagai Ke­pala Satuan Narkoba Polres Bogor.

Kala itu, Yuni sempat masuk dalam tayangan televisi 86 ketika memimpin operasi penggerebekan rumah bandar narkoba pada 28 Januari 2016 di Ci­leungsi, Bogor, Jawa Barat (Tajuk Sriwijaya Post, 23/2/2021).

Mengapa polisi terjerat narkoba?

Tidak mudah menjawab pertanyaan ini. Banyak variabel yang harus diteliti.

 Namun, paling tidak secara psikologis banyaknya oknum polisi yang ter­je­rat kasus narkoba kemungkinan disebabkan jam kerja yang tidak terbatas menimbulkan frus­tasi dan stres. Setiap saat harus bertemu dengan pelaku pelanggaran hukum, melihat ber­bagai kekerasan dan perilaku buruk dari anggota masyarakat.

Belum lagi  dilema moral ber­ha­dapan dengan iming-iming uang untuk membebasakan peng­edar narkoba.

Juga ambisi i­ngin cepat dapat uang banyak guna mengembalikan  modal saat masuk menjadi anggota po­lisi.

Namun apa pun dalihnya, ulah para oknum polisi yang bermain-main dengan narkoba me­rusak profesi polisi.

Kita tahu bahwa profesi polisi adalah profesi terhormat yang mem­be­ri­kan pelayanan kepada masyarakat. Jasa polisi sangat dibutuhkan  oleh masyarakat.

Kepada po­lisi senantiasa diharapkan jasanya untuk melindungi masyarakat dati segala macam bentuk ke­jahatan, termasuk kejahatan narkoba.

Polisi berani bermain dengan narkoba karena mereka punya kekuasaan.

Itu yang dengan mudah bisa dilihat dari banyak kasus penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh oknum polisi.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved