Cerita Serial Mawar Mewangi (8) : Secercah Kebenaran
Meski tidak terdengar jeritan histeris, mata merah yang terlihat di sebagian besar mata pelayat masih membekas setelah pemakaman selesai dilakukan
"Gimana apanya?"
"Misalnya kamu jadi pergi sama Letnan.
Lalu kamu ikut mati juga.
Lantas aku sendirian dong ..."
Buk ... Buk ... Buk ...
"Udah ah.
Stop.
Aku mau keluar."
Syiiiiuuuut ..
Mobil berhenti.
Rahman bergegas turun.
Lalu menahan pintu mobil yang sudah terbuka separo itu.
"Ti.
Lihat aku!"
Rahman mengangkat sedikit dagu Santi.
Lurus berhadapan dengan wajahnya yang penuh iba dan harap.
Harapan untuk terus bertahan agar bisa tetap bersama menguak secercah kebenaran.
Cerita Seria Mawar Mewangi (8)
Secercah Kebenaran
Oleh WAK AMIN
"Gimana apanya?"
"Misalnya kamu jadi pergi sama Letnan.
Lalu kamu ikut mati juga.
Lantas aku sendirian dong ..."
Buk ... Buk ... Buk ...
"Udah ah.
Stop.
Aku mau keluar."
Syiiiiuuuut ..
Mobil berhenti.
Rahman bergegas turun.
Lalu menahan pintu mobil yang sudah terbuka separo itu.
"Ti.
Lihat aku!"
Rahman mengangkat sedikit dagu Santi.