Cerita Serial Mawar Mewangi (8) : Secercah Kebenaran

Meski tidak terdengar jeritan histeris, mata merah yang terlihat di sebagian besar mata pelayat masih membekas setelah pemakaman selesai dilakukan

Editor: aminuddin
IST
Ilustrasi 

Beberapa teguk air mineral.

Santi tampak lebih tenang setelah itu.

Dia mulai bisa mengingat beberapa adegan kejadian sebelum terjadinya ledakan yang menewaskan Letnan Komar.

"Minumlah lagi.

Biar lebih tenang .."

Kali ini Rahman yang memberinya minuman.

Tak banyak.

Hanya dua teguk sebelum mobil melaju lambat meninggalkan area pemakaman.

"Aku betul-betul capek saat itu, Man.

Aku sempat untuk tetap pergi menemani beliau.

Tapi aku urungkan karena beliau sepertinya tahu dengan kondisi aku," terang Santi.

Jujur Santi masih merasa menyesal.

"Andai saja waktu itu aku terima dan aku katakan tidak capek, tentulah beliau masih hidup Man."

Ha ha ha ha ...

"Aku gimana Santi?"

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved