800 Video Jadi Bukti, Ini Kisah Seorang Bayi 16 Bulan yang Meninggal di Tangan Orang Tua Angkatnya
Kini tagar #sorryjeongin memenuhi lini masa media sosial termasuk Twitter, tagar ini bermaksud untuk menyuarakan keprihatinan terhadap nasib pilu yang
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Seorang profesor teknik yang mengawasi eksperimen menambahkan, "Jumlahnya terlihat lebih tinggi saat manekin dipasang ke dinding dan menyerap 100 persen kekuatan eksternal."
Well, penjelasan tersebut mengisyaratkan bagaimana Jungin mungkin diposisikan selama kekerasan.
Berdasarkan temuan tersebut, staf perempuan tersebut mencoba sejumlah kemungkinan tindakan kekerasan lainnya.

Baca juga: Datang dari Klub Jerman, Pemain Muda Ini Bangga Bisa Gabung ke Timnas Indonesia U19
Dia mencapai 1.778N dengan menginjak manekin yang diletakkan di lantai dan 1.927N ketika dia berdiri di atas manekin.
Hanya ketika dia melompat dari sofa dan menerkam manekin, dia mencapai angka dalam kisaran yang diperkirakan, 3.869N.
Unaswered Question mengklarifikasi bahwa tidak diketahui apakah Jang benar-benar menerkam Jungin dengan cara yang sama seperti yang dicoba oleh staf wanitanya atau apakah kekerasan itu dilakukan melalui metode yang berbeda.
Episode tersebut menyimpulkan, bagaimanapun, bahwa pernyataan asli Jang tentang 'menjatuhkan Jung In' jelas tidak mungkin benar.
Juga, sejumlah besar kekerasan fisik (seperti orang dewasa yang melompat dari sofa dan mendarat di perut bayi) pasti telah terjadi sehingga pankreas Jungin pecah.
Setelah episode tersebut ditayangkan, warga Korea mengutipnya sebagai episode 'yang paling traumatis' dari keseluruhan seri.
Setelah itu, lebih banyak petisi telah dibuat untuk terus mendorong pemerintah Korea dan sistem hukum untuk meningkatkan hukuman terhadap kejahatan yang melibatkan anak-anak.
Sejauh ini, petugas polisi Yangcheon yang gagal menyelidiki lebih dalam kasus Jung In selama laporan awal pertama dikatakan telah menghadapi konsekuensi.
Jimin BTS ikut bersedih
Tragedi tersebut mendorong publik, termasuk para selebritas, menggaungkan kampanye berjudul #SorryJeongIn.
Mereka meminta maaf karena tidak bisa melindungi Jeong In dari kekejaman orangtuanya.
Salah satu pesohor yang berpartisipasi adalah Jimin BTS. "#ImsorryJeongIn," tulis Jimin di Weverse.
Langkah Jimin itu kemudian diikuti para penggemar BTS atau yang biasa disebut ARMY. Mereka beramai-ramai menaikkan tagar tersebut.
Publik juga mendorong sebuah petisi yang menuntut pengadilan memberi hukuman seberat mungkin kepada si orangtua angkat.
Pesohor lain yang berpartisipasi dalam kampanye tersebut antara lain aktris Seo Hyo Rim, Hwang In Young, dan Han Chae Ah.
Mereka menggunakan Twitter dan Instagram untuk menyuarakan dukungan tersebut.
Kampanye tersebut juga bertujuan meningkatkan kesadaran terhadap kekerasan anak secara umum, serta kurangnya penegakan hukum untuk melindungi anak-anak yang mengalami kekerasan di Korea hingga saat ini.
Baca juga: Kebangkrutan di Depan Mata, Jika Jerman Berani Perpanjang Lockdown, tapi Covid-19 Masih Tinggi