800 Video Jadi Bukti, Ini Kisah Seorang Bayi 16 Bulan yang Meninggal di Tangan Orang Tua Angkatnya

Kini tagar #sorryjeongin memenuhi lini masa media sosial termasuk Twitter, tagar ini bermaksud untuk menyuarakan keprihatinan terhadap nasib pilu yang

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Koreaboo
Yang Jeong In 

Baru sembilan bulan mengadopsi, anak adopsi Jeong dan Yang-mo justru mengalami serangan jantung.

Jeong In pun dilarikan ke UGD rumah sakit di Mok-Dong, Seoul pada 13 Oktober tahun lalu.

Ketika itu, Jeongin juga dikatakan mengalami pendarahan karena beberapa organ robek.

Pankreas Jeongin juga dikatakan hampir seperti diamputasi karena saking rusaknya. Tidak hanya itu, kedua tangan dan tulang selangka Jeongin juga dikatakan memar-memar. Selain itu, beberapa bagian tulang Jeongin patah.

Orangtua angkat Jeong In
Orangtua angkat Jeong In (Koreaboo)

Baca juga: Mengenal Chacha Sherly, Penyanyi Cantik eks Trio Macan yang Alami Kecelakaan Beruntun, Iwak Peyek!

Namun, anehnya, menurut dokter, tulang Jeong In patah dalam waktu yang berbeda-beda.

"Bagian dalam perutnya dipenuhi dengan darah. Darah keluar dari usus yang rusak. Saat saya melihat CT dan X-ray, saya merasa darahnya mengalir terbalik. Seluruh tubuhnya dalam keadaan patah tulang dan waktu terjadinya patah tulang pun berbeda. Apalagi tulang rusuknya banyak yang patah. Ini adalah kekerasan pada anak."

"Bayi itu telah mengalami syok karena menerima kekerasan dalam waktu lama," ucap dokter yang memeriksa Jeong In.

Namun, ketika itu, orang tua angkat Jeong In sempat menyangkal tuduhan kekerasan.

Yangmo berkelit bahwa Jeongin sakit karena jatuh saat bermain di sofa.

Namun, pakar autopsi dan dokter akhirnya tetap tidak percaya.
Terlebih sebelumnya, ada laporan dari guru yang menyebut bahwa Jeong In mengalami tanda-tanda kekerasan fisik dan mental.

Setelah tiga kali laporan dari guru di tempat penitipan anak atas kecurigaan kekerasan, polisi akhirnya datang.

Namun sayangnya, polisi begitu terlambat karena mereka datang setelah Jeong In kehilangan nyawanya di rumah sakit.

Dalam penyelidikan sebelumnya, baik Jang dan Ahn membantah tuduhan tersebut dan bersikeras bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan kematian Jeong In atau Jung In.

Polisi kemudian mengumumkan bahwa Jang telah merekam lebih dari 800 video saat dirinya menyiksa Jeong In secara fisik dan mental.

Bahkan nih, hasil otopsi mengungkap bahwa Jeong In meninggal karena kerusakan perut oleh kekerasan eksternal.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved