Virus Corona di sumsel
Perbedaan Rapid Test Antibody, Rapid Test Antigen, dan PCR Menurut Ahli Mikrobiologi Prof Yuwono
Prof Yuwono menjelaskan tentang rapid test antibody, rapid test antigen, dan PCR. Hanya PCR yang hasilnya bisa dipastikan.
Test PCR, bahan pemeriksaannya swab hidung dan tenggorokan. Yang dideteksi virus utuh maupun pecahan virus.
Hasilnya kalau positif orang tersebut terinfeksi Covid-19 dan kalau hasilnya negatif orang tersebut tidak terinfeksi Covid
"Rapid antibodi dan antigen merupakan testing dengan simpulan diduga Covid-19. Sedangkan untuk tes PCR dengan simpulan terinfeksi Covid-19 atau tidak, hasilnya akurat," katanya.
Baca juga: Penadah Motor Curian di Megang Sakti Ditangkap Saat Masih Dalam Pengaruh Narkoba, Mudah Ditangkap
Prof Yuwono memberikan catatan penting yaitu negatif palsu artinya hasil nonreaktif padahal belum tentu pada orang ini tidak ada antibodi.
Lalu positif palsu artinya hasil reaktif padahal belum tentu yang terdeteksi itu antigen virus, bisa jadi antigen kuman lainnya.
PCR positif bisa berarti orang ini masih sakit karena virus masih utuh (aktif) dan PCR positif bisa juga berarti orang ini sudah sembuh karena virus sudah pecahan-tinggal sisa-sisa (tidak aktif)
Virus aktif masih bahaya untuk dirinya karena bisa menimbulkan gejala dan bahaya untuk orang lain karena berpotensi menular. Sedangkan kalau virus tidak aktif tidak lagi bahaya untuknya dan tidak menular.
Ada bukti pada sedikit orang yang sudah sembuh, masih terdeteksi virus tidak aktif sampai 2 – 4 bulan.