Human Interest Story
Wartawan Kompas Terbitkan Dua Buku Jakob Oetama: Baru akan Lahir 50-100 Tahun Lagi
Dua buku itu berisikan penggalan cerita pengalaman para karyawan Harian Kompas yang pernah bersentuhan langsung dengan sosok Jakob Oetama.
Nasir kemudian menjelaskan, anak-anak di sekolah itu tidak langsung menerima bantuan yang disalurkan Kompas. Alasannya tak lain karena harus lewat pembayaran via rekening. “Sementara anak-anak sekolah kadang tidak punya rekening, terutama yang tinggal di kampung. Kalau dititipkan di guru atau sekolah, dengan bantuan SPP anak-anak itu terkadang tidak sampai,” katanya.
“Kebingungan di gurunya, karena dia lihat rekening dia, bingung antara uangnya sudah masuk apa belum sementara titipannya itu tidak cukup banyak, ratusan ribu saat itu untuk membayar SPP,” katanya lagi.
Ini salah satu kisah dari sisi kemanusiaan Jakob yang jelas terekam dalam ingatan Nasir. Ini pula yang disebut Nasir sebagai kemanusiaan yang menjulang ke langit.
“Itu perhatian dari sisi kemanusiaan untuk bantuan langsung, bantuan dana kemanusiaan Kompas, dan beliau secara diam-diam juga membantu ke sana ke sini. Seperti itu, tidak disampaikan kepada kami karena itu beliau sendiri yang tahu,” ujar dia. (tribun network/gen/ras/dod)