Penanganan Virus Corona

Prof Yuwono Ahli Mikrobiologi Sumsel: Mantan OTG Wajib Waspada Pasca 3 Bulan Sembuh dari Covid-19

mereka yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 dan sudah sembuh sudah membentuk antibodi terhadap virus tersebut.

Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
sripoku.com/jati
Profesor Yuwono 

Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Saat ini, mobilitas masyarakat telah kembali normal meskipun di tengah pandemi Covid-19.

Kondisi seperti ini pula yang membuat orang yang pernah terinfeksi Covid-19 atau penyintas Covid-19 khawatir tertular lagi.

Ahli Mikrobiologi Sumsel, Prof Yuwono, mengatakan mereka yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 dan sudah sembuh sudah membentuk antibodi terhadap virus tersebut.

Baca juga: Manfaat Kismis Bagi Tubuh Mulai dari Cegah Rambut Rontok, Kesehatan Kulit Hingga Hilangkan Bau Mulut

Dengan adanya antibodi itu, kecil kemungkinan kembali terinfeksi virus yang pertama kali terdeteksi ada di Wuhan, China ini.

Namun, antibodi yang sudah terbentuk itu bertahan tiga bulan pasca dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Dengan kata lain, lewat dari jangka waktu tiga bulan, mantan pasien Covid-19 sangat disarankan untuk tidak terlalu merasa bebas bahwa dirinya tidak bisa tertular Covid-19 lagi.

Baca juga: Ini Alasan Polisi Bebaskan Oknum Guru Ngaji di Palembang yang Cabuli Muridnya

Pria yang pernah menjadi Ketua Jubir Satgas Covid-19 Sumsel ini menyebutkan, dengan mengacu pada data yang ada saat ini, angka sembuh pasien Covid-19 di Sumsel sebesar 76 persen.

Dengan kata lain, tinggal 24 persen imunitas masyarakat dan hanya sepertiganya saja yang ada potensi penularan.

"Sepertiga dari 24 persen itu 8 persen. Misalnya, dihitung dengan teliti di bawah 10 atau 5 persen. Jadi, kalau kemungkinan orang yang kena tertular lagi kecil," ujar Yuwono, Jumat (16/10/2020).

Dia menjelaskan, orang yang terinfeksi Covid-19 dengan disertai gejala menunjukkan antibodi tidak sekuat yang tidak bergejala.

Hal yang membedakan orang positif Covid-19 dengan penyakit penyerta adalah masa penyembuhan (recovery) yang lama.

Baca juga: Bank Dunia Nilai Undang Undang Cipta Kerja Merupakan Angin Segar Bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Hal yang harus disadari, pasien Covid-19 yang bergejala maka akan semakin panjang lama proses penyembuhan.

"Pasien yang ada batuk dan demam jarus ada evaluasi untuk penyakit penyerta. Ada pasien saya diperiksa sudah sebulan masih ada yang positif.

Jadi, memang polanya jadi berbeda," jelas Yuwono.

Sementara itu, untuk kasus tanpa gejala diprediksi dalam masa sepuluh hari pemeriksaan tes usap hasilnya negatif.

Baca juga: 10 Artis Ini tak Lulus SMA tapi Punya Karir yang Melejit, ada yang Hidup Bak Sultan, Kaya Raya!

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved