Berita OKU Timur
Bawa 12 Motor Diduga Hasil Kejahatan, 3 Bus Pariwisata dari Lampung Diamankan Polres OKU Timur
Awalnya petugas mendapat informasi bahwa akan ada mobil bus dengan jurusan OKU Timur datang membawa motor diduga hasil kejahatan
Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Sudarwan
Laporan Wartawan Sripoku.com, Resha
SRIPOKU.COM, MARTAPURA - Tim Opsnal Reskrim Polres OKU Timur mengamankan 3 bus pariwisata yang melintas di wilayah OKU Timur Provinsi Sumatera Selatan.
Rupanya bus penumpang itu membawa 12 motor yang diduga merupakan hasil pencurian.
Baca juga: Ngebet Kepengin Motor, Seorang Pria di Palembang Bawa Kabur Motor yang Dipinjamnya
Baca juga: PRIA Ini Beraksi Curanmor di Air Terjun Sungai Temam, Incar Motor saat si Pemiliknya Lagi Mandi
Baca juga: Tak Tahan Lagi, Perempuan di Palembang Ini Laporkan Adiknya yang Hobi Gadaikan Motor Keluarga
Berdasarkan informasi yang dihimpun, awalnya petugas mendapat informasi bahwa akan ada mobil bus dengan jurusan OKU Timur datang membawa motor diduga hasil kejahatan sehingga petugas langsung turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan.
"Atas dasar informasi tersebut kami langsung melalukan penyelidikan. Sampai akhirnya kami mencegat salah satu bus yang diduga tadi di Jalan Lintas Sumatera Desa Kota Baru, Kecamatan Martapura dari arah Lampung," ujar Kapolres OKU Timur AKBP Dalizon melalui Kasat Reskrim, AKP I Putu Suryawan, Senin (12/10/2020).
Petugas kemudian mendapati seorang sopir berinisial Sasmito (40) dan Eko (44), dalam satu bus bernopol BE 7697 CU itu.
Setelah digeledah, mereka mendapati 5 unit sepeda motor yang mencurigakan.
Baca juga: Spesialis Pencuri Motor di Masjid Diringkus Polsek Baturaja Timur, Sekali Beraksi Butuh 15 Detik
Baca juga: Butuh 15 Detik Bagi Duda di OKU Ini Curi Motor, Sebulan Bisa 15 Motor Dimaling, Masjid Jadi Incaran
"Kemudian tim melanjutkan pemeriksaan terhadap bus-bus yang mencurigakan di waktu yang sama.
Mereka juga mendapati sebuah bus dengan Nopol BG7012YA denfan supir Suwarno (36) dan Mujiyono (30), serta seorang kondektur berinisial Suharmanto (27). Bus itu membawa 3 unit motor mencurigakan," tambahnya.
Lagi-lagi di waktu yang sama, petugas juga mendapatkan sebuah Bus dengan nomor polisi BG7042LY, dengan seorang supir berinisial Budi (46) dan Dedi (36). Dan dari dalam bus itu ditemukan 4 unit sepeda motor mencurigakan.
"Total barang bukti yang kita amankan, yaitu 3 buah bus dan 12 motor curian," katanya.
Kini 7 orang tersangka telah diamankan berikut barang buktinya di Mapolres OKU Timur.
Mereka akan diperiksa karena diduga motor-motor tersebut merupakan hasil kejahatan.
"Saat ini sopir dan kernet berikut barang buktinya sudah diamankan untuk dilakukan proses penyidikan lebih lanjut," jelasnya.
Hanya 15 Detik
Aksi pencurian sepeda motor di Sumatera Selatan masih sangat sering terjadi.
Berbagai modus dilakukan oleh para pelaku.
Bahkan banyak para pelaku pencurian sepeda motor sudah sangat ahli.
Contoh saja seperti yang dilakukan oleh Junri Zakaria alias Jek (26)
Junri Zakaria alias Jek (26) hanya butuh waktu 15 detik untuk mengeksekusi sebuah motor korbannya di wilayah hukum Polres OKU.
Pengakuan spesialias pencuri masjid di rumah-rumah ibadah ini sontak membuat orang terkajut.
Terbayang betapa cepatnya residivis kambuhan ini beaksi saat mencuri motor.
“ Paling cepat 15 detik satu motor bisa di bawah kabur,” terang Junri Zakaria dengan suara lantang, Minggu (4/10/2020).
Duda tanpa anak ini mengaku dalam satu malam dia bisa mencuri 2 motor di tempat berbeda.
Menurut dia, sepeda motor yang diincarnya adalah jenis honda bead lantaran mudah dipetik dan mudah dijual.
Selama sebulan terkahir saja, Junri mengaku sudah mencuri 15 motor di lokasi berbeda.
Menurut Junri, dia bersama kompolotannya lebih suka mencuri sepeda motor di masjid dibandingkan mencuri di perumahan.
Menurut dia, mencuri di masjid dengan pertimbangan tinggal petik dan kabur.
Sedangkan bila mencuri di perumahan risiko tertangkap massa lebih besar, lagi pula pekerjaan lebih berat karena harus membongkar rumah dulu .
Motor yang berhasil dipetik kemudian dijual ke Lampung dengan kisaran harga Rp 4.000.000/unit.
Uang hasil penjualan sepeda motor dibagi dengan anggota kelompoknya, kemudian jatah Junri digunakan untuk judi online dan berfoya-foya.
Komplotan pencuri motor yang dikepalai oleh Junri Zakaria beranggotakan enam orang.
Setiap beraksi mereka berbagi peran, Junri berperan sebagai otak pelaku pemetik sepeda motor korban yang memiliki kunci T.
Lima temannya Wandra , Randi Arnando alias Deka , Nico Fajar, Supriyadi alias Supri dan Andi Supriyadi alias Jumbok berperan mengawasi keadaan sekitar dan membawa sepeda motor hasil curian untuk dijual.
Setelah berhasil mencuri sepeda motor korban, Junri Zakaria (otak pelaku) pulang ke rumah kosnya di Kemiling.
Di rumah tempat kosnya, Junri Zakaria langsung istirahat sehingga tidak mengundang curiga para tetangganya.
Penatang asal Lampung yang tinggal di Baturaja dan kos di Kemiling ini merupakan residivis kambuhan.
Sebelumnya yang beralamat di Belambangan Umpu Kabupaten Waykanan Lampung ini pernah masuk penjara dan divonis 4 tahun karena kasus menjadi kurir narkoba.
Setelah keluar dari penjara, Junri Zakaria melirik ladang uang yang lebih cepat menghasilkan dengan mencuri motor para jemaah masjid yang sedang menunaikan ibadah.
Dari hasil kejahatan mencuri sepeda motor di parkrian masjid Junri mengaku setidaknya 15 motor sudah berhasil dijual dan uang hasil penjualannya sudah habis dibagi dengan anggota kelompoknya dan digunakan untuk berjudi online dan memenuhi kebutuhan hidup dan berfoya-foya.
“Aku kapok dan apabila kelaur dari penjara nanti akan bertobat,” kata Junri dengan suara lirih sambil mengelus luka tembak dikakinya.
Otak pelaku pencurian motor di parkiran masjid ini mendapat “hadia” dua butir timah panas di kaki kiri dan kanan. (Eni)