KISAH Seorang Prajurit TNI tak Sengaja Bertemu Ayahnya di Latihan Perang, Ini yang Terjadi, Terharu!
Jarang bertemu juga faktor dari kesibukan dalam profesi dan dinas masing-masing yang berbeda. Unggahan ayah dan anak itu tentu saja menjadi perbincan
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
"Luar Biasaa"
• Mengenal Kompol Zainuri yang 10 Tahun Jadi Kanit 4 Jatanras Krimum Polda Sumsel, Lama di Satlantas
• PRIA Tampan Ini Nekat Ingin Wajahnya Jadi Alien, Rela Hidungnya di Potong, Ini Penampakan Hasilnya!
• Karena Maskernya Ada di Dagu, Seorang Brigpol Terjaring Operasi Yustisi, Sepakat Bayar 50 Ribu
Dikutip dari Instagram divif2_kostrad, Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Mayjen TNI Tri Yuniarto, S.A.P, M.Si, M.Tr (Han) mengatakan tentang tujuan dari pelatihan ini sesungguhnya.
Tradisi ini sudah di jalani selama kurang lebih 2 minggu, sehingga nantinya prajurit Divif 2 Kostrad memiliki kondisi moril dan moral yang tinggi sebagai prajurit profesional.
Pangdivif 2 Kostrad dalam sambutannya menyampaikan, membentuk prajurit yang profesional tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, dan bukan hanya sebatas kesiapan kemampuan fisik semata.
Akan tetapi faktor kemampuan non fisik yang dilandasi tumbuh kembangnya semangat patriotisme dengan dilandasi oleh kekuatan moral pada setiap diri prajurit juga tidak boleh diabaikan.
Hal ini diantaranya dapat diperoleh melalui kegiatan Tradisi Satuan seperti yang sudah kalian lakukan saat ini.
Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Mayjen TNI Tri Yuniarto, S.A.P, M.Si, M.Tr (Han), memimpin upacara penutupan tradisi penerimaan warga baru Divisi Infanteri 2 Kostrad, di Goa Antaboga Gunung Arjuna, Dusun Tambakwatu, Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Sabtu (26/9).
Puncak acara tradisi Divisi Infanteri 2 Kostrad di Gunung Arjuna ini, adalah merupakan kelanjutan dari rangkaian kegiatan Pembinaan Tradisi yang sudah di jalani selama kurang lebih 2 minggu.
Sehingga nantinya prajurit Divif 2 Kostrad memiliki kondisi moril dan moral yang tinggi sebagai prajurit profesional.
Pangdivif 2 Kostrad dalam sambutannya menyampaikan, membentuk prajurit yang profesional tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, dan bukan hanya sebatas kesiapan kemampuan fisik semata.
Akan tetapi faktor kemampuan non fisik yang dilandasi tumbuh kembangnya semangat patriotisme dengan dilandasi oleh kekuatan moral.
• Danau OPI Palembang Bakal Direvitalisasi, Kondisinya Kini Memprihatinkan dan Seram di Malam Hari
• Kasus Covid-19 di OKU Timur Makin Mengkhawatirkan, Polres Cabut Izin Keramaian, Termasuk Hajatan
• Tenaga Kesehatan Prioritas Utama Penerima Vaksin Covid-19, Begini Penjelasan Dinkes Palembang