Sister Hong Lombok
Pengakuan Dea Lipa Sister Hong Lombok, Akui Dirinya Seorang Pria Bernama Deni Apriadi
Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman viral di media sosial disebut Sister Hong Lombok, pakai hijab sebagai bentuk kekaguman terhadap wanita.
Penulis: Siti Umnah | Editor: Odi Aria
Ringkasan Berita:
- Dea Lipa alias Deni Apriadi, seorang MUA asal Lombok, menjadi sorotan setelah videonya mengenakan jilbab saat merias pengantin viral di media sosial.
- Ia membantah tuduhan sebagai Sister Hong Lombok dan menjelaskan bahwa gaya berbusana tersebut merupakan bentuk kekaguman terhadap wanita muslimah, bukan untuk menipu atau melecehkan. Dalam klarifikasinya,
- Deni juga mengungkap dirinya adalah penyandang disabilitas dengan keterbatasan pendengaran, meski tetap menuai beragam komentar dari warganet.
SRIPOKU.COM - Nama Dea Lipa baru-baru ini menjadi sorotan warganet di sosial media.
Pasalnya, dalam sebuah unggahan di akun media sosial beredar video Dea Lipa yang mengenakan jilbab saat merias pengantin ramai diperbincangkan.
Baca juga: Kisah Pilu Warga Lubuklinggau Rumah Terbakar Saat Jenguk Kakak, Tabungan Anak Rp 15 Juta Hangus
Dea Lipa yang diketahui merupakan seorang pria terlihat santai merias pengantin dengan menggunakan jilbab serta gesture tubuh yang gemulai layaknya perempuan.
Hal ini kemudian membuat warganet ramai membahas tuduhan Dea Lipa sebagai Sister Hong dari Lombok.
Usai videonya viral, Dea Lipa yang berprofesi sebagai MUA asal Lombok kini memberikan klarifikasi terkait tuduhan tersebut.
Dalam unggahan @lambe_turah, terlihat Deni Apriadi yang menggunakan topi hitam, kacamata hitam serta rambut panjang terurai menangis saat memberikan pernyataan.
Ia membantah dengan tegas tuduhan sebagai Sister Hong yang beberapa waktu lalu sempat heboh di jagat maya.
Deni Apriadi menyebut bahwa pilihan gaya busana yang ia kenakan sehari-hari yakni berdandan layaknya perempuan serta menggunakan hijab merupakan bentuk kekaguman dirinya terhadap wanita muslimah.
"Serta pilihan pakaian, saya selama ini menyadari memang pernah memakai jilbab, bagi saya jilbab adalah simbol kelembutan, kecantikan dan kehormatan perempuan muslimah yang selalu saya kagumi sejak bertahun-tahun lalu," tegas Dea Lipa alias Deni Apriadi.
Dirinya juga membantah bahwa dirinya pernah menikah dan menipu orang dengan penampilannya tersebut.
"Saya tidak berniat menjadikan busana itu sebagai alat untuk menipu atau melecehkan siapapun. Itu adalah bentuk ekspresi diri saya yang lahir dari kekaguman serta melindungi diri dari pelecehan.
"Dengan tegas saya mengatakan tuduhan saya memakai mukena dan masuk rumah ibadah adalah tidak benar serta menjadi Sister Hong dari Lombok." tegasnya.
Baca juga: Semakin Diminati Masyarakat, Penjualan Retail Beton Readymix WSBP Capai Rp25,31 Miliar
Dalam unggahan klarifikasinya di media sosial, Deni Apriadi menyebut bahwa dirinya merupakan seorang penyandang disabilitas yakni dengan keterbatasan pendengaran.
"Nama saya Deni Apriadi Rahman, usia 23 tahun, sejak kecil saya adalah penyintas disabilitas dengan keterbatasan pendengaran karena kecelakaan waktu kecil," katanya.
Setelah klarifikasi Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman, banyak warganet yang turut memberikan komentar di akun instagram @lambe_turah.
Banyak warganet yang menyayangkan tindakan Deni Apriadi yang memakai jilbab saat bekerja sebagai MUA.
"Iya tapi sebelumnya kenapa harus pake hijab, kan jadinya seperti penistaan," komentar salah satu akun @kiaraa.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/Sister-Hong-Lombok.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.