'Hanya Kepala Saya yang Tak Terbenam' Kisah Ayah Kehilangan istri dan Anak Akibat Longsor
Kisah pilu dari seorang kepala keluarga yang kehilangan istri dan anaknya karena longsor. Ia juga nyaris menjadi korban.
Ringkasan Berita:
- Cerita seorang kepala keluarga yang kehilangan anak dan istri saat terjadi longsor di Kabupaten Cilacap.
- Posisi sang kepala keluarga sehingga tidak bisa menyelamatkan anak dan istri.
- Detik-detik mencekam sebelum terjadinya longsor.
SRIPOKU.COM - Pulang tahlilan, musibah melanda Daryana.
Kepala keluarga di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap itu pada Kamis (13/11/2025) malam, kehilangan istri dan seorang anaknya akibat longsor.
Daryana sendiri nyaris menjadi korban lantaran tubuhnya sempat terbenam akibat longsor.
Namun, lantaran kepalanya tidak terbenam, Daryana masih bisa menikmati udara segar hingga saat ini.
Menahan tangis dari insiden hilangnya orang-orang tercinta, Daryana bercerita, ia sudah berteriak agar istrinya keluar dari rumah saat longsor terjadi.
Baca juga: LONGSOR Maut di Cilacap, 3 Tewas dan 20 Orang Belum Ditemukan, Rumah Tertimbun Tanah Terus Bertambah
Namun, longsor begitu cepat hingga akhirnya menimpa rumahnya.
“Istri saya ada di rumah. Anak saya, Maya dan Julia sedang di rumah kakeknya, Rislam,” katanya dengan suara lirih, Jumat (14/11/2025.
Menurut kesaksian warga, Rislam sempat memeluk erat kedua cucunya ketika longsor mulai menghantam rumah mereka.
Peristiwa ini menewaskan Yuni yang merupakan istri Daryana dan anak Daryana bernama Maya.
Satu korban lainnya dari keluarga Daryana adalah Julia yang merupakan sepupu Daryana.
Daryana sendiri masih menjalani perawatan medis.
Kondisi psikologisnya yang kehilangan anak dan istri bikin keluarga terus melakukan pendampingan.
Baca juga: Longsor di Jalan Samping Kediaman Komjen Purn Susno Duadji di Pagar Alam
Sudah Mengantisipasi
Daryana sebenarnya sudah melakuan antisipasi akan potensi terjadinya longsor.
Beberapa jam sebelum rumahnya tertimpa longsor yang menewaskan anak dan istri, Daryana sempat mengecek tebing di dekat rumah.
Ia mengaku menemukan adanya retakan sepanjang empat meter.
Dari situlah ia kepikiran longsor bisa saja terjadi.
"Yang tidak saya sangka dampaknya sebesar ini, sampai-sampai menjangkau pemukiman," kata Daryana.
Daryana juga sudah memberi peringatan kepada keluarga agar cepat-cepat keluar rumah jika mendengar suara gemuruh.
Artikel ini tayang di Kompas.com
| LONGSOR Maut di Cilacap, 3 Tewas dan 20 Orang Belum Ditemukan, Rumah Tertimbun Tanah Terus Bertambah |
|
|---|
| Longsor Terjang Sanga Desa Muba, 4 Rumah Hanyut, Jalan Lintas Sekayu–Lubuklinggau Terancam Putus |
|
|---|
| Ancaman Sungai Musi, Hujan Deras Picu Longsor di Bailangu, Rumah Warga Nyaris Amblas |
|
|---|
| Situasi Freeport Pasca Tujuh Pegawai Terjebak Longsor, Bahlil Pastikan Operasional Berhenti Sejenak |
|
|---|
| Awal Musim Hujan Lebih Cepat, Waspada Cuaca Ekstrem Mengintai Sumsel |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/longsorcilacap.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.