Virus Corona di Sumsel
Hajatan Dicemaskan Jadi Klaster Covid-19 di Palembang, Saat Makan Jadi Penularan yang Efektif
Warga kota Palembang dinilai belum disiplin menerapkan protokol kesehatan covid-19 terutama menghindari kerumunan dan jaga jarak.
Sementara itu, Dr.Iche Andriyani Liberty, Ahli Epidemiolog Sumsel sekaligus Dosen Fakultas Kedokteran Unsri mengatakan seharusnya penyedia / penyelenggara mengikuti pedoman sesuai pasal 13 dalam pergub nomor 37 tahun 2020 tentang pedoman adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat produktif/aman pada situasi covid-19.
"Jadi memang butuh kampanye prokes ini sampai ke pelosok kabupaten/kota. Tidak hanya tentang Prokes tapi peningkatan pemahaman masyarakat akan bahaya Covid-19 juga perlu," ujar dia.
• BAWASLU OKU Timur Wanti-wanti Balon Bupati-wabup, Jangan Sampai Jadi Sorotan Nasional, Patuhi Prokes
Ia mengatakan kepala daerah dan perangkat serta stake holder terkait harus punya sense of crisis dan jadi role model atas prokes agar masyarakat bisa meneladaninya.
"Acara yang mengumpulkan banyak orang seperti hajatan bisa memicu timbulnya Cluster baru, "Cluster Hajatan" dan di daerah lain pernah terjadi seperti di Jawa," ujarnya.
Karena itu, upaya penegakan disiplin
yang dibantu oleh aparat dan gugus tugas setempat sebagai dalah satu upaya untuk menekan penyebaran Covid-19
"Jika memang melanggar ya diberi sanksi," tutur dia.
• Bupati PALI Heri Amalindo Akhirnya Negatif Covid-19, Harus Jalani Empat Kali Tes Swab
Menurutnya, sebaiknya menghindari untuk datang ke acara hajatan atau yang sifatnya mengumpulkan banyak orang atau kerumunan.
"Saya juga memang menghindari untuk datang ke acara hajatan atau pesta. Mengucapkan selamat bisa dengan virtual atau memberikan kado bisa dengan bantuan delivery online," ujarnya.
"Sekarang sebenarnya ada ditangan kita.Ketika memang bisa kita hindari mari kita hindari," tambahnya lagi.
Selain itu, penggunaaan masker baik dari jenis dan cara penggunaan pula masih belum banyak diketahui banyak masyarakat sehingga penyebaran virus pun dapat terjadi.
"Terkait penggunaan masker. jenis dan caranya pun terkadang masih belum tepat. Sudah berkerumun-bemasker tidak dengan jenis dan cara yang tepat pula," bebernya.
Sesuai standar WHO, penggunaan masker yang baik dan tepat yakni pastikan masker yang kita pakai menutup mulut dan hidung.
"Kaitkan juga masker dengan kuat untuk meminimalisir jarak antara wajah dan masker. Serta hindari menyentuh masker saat digunakan," tegasnya.
Selain itu, lepas masker dengan teknik yang benar yakni jangan menyentuh bagian depan dan lepas dari bagian belakang.
• Pedagang di Palembang Minta Jangan Dilarang Jualan Masker Scuba Sebelum Ada Sosialisasi yang Jelas
"Segera ganti masker saat masker lembab dan buang masker jika memakai masker untuk sekali pakai," ungkap dia.