BAKAMLA Temui Menlu Retno Marsudi, Pertanyakan Kapal Coast Guard China yang Masuk Wilayah Indonesia
Pertemuan digelar guna membahas berbagai topik, salah satunya mengenai peristiwa masuknya kapal coast guard China di ZEE Indonesia
SRIPOKU.COM - Terkait adanya kapal China masuk ke wilayah perairan Indonesia, Badan Keamanan Laut (Bakamla) sebagai penjaga pertahanan Indonesia untuk wilaya perairan mengambil sikap.
Bahkan Badan Keamanan Laut ( Bakamla) pun mendatangi Kantor Kementerian Luar Negeri untuk mempertanyakan peristiwa tersebut.
Kepala Badan Keamanan Laut ( Bakamla) Republik Indonesia, Laksdya TNI Aan Kurnia, Kamis (17/9/2020), bertemu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Jakarta.
Pertemuan digelar guna membahas berbagai topik, salah satunya mengenai peristiwa masuknya kapal coast guard China di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, tepatnya di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, Sabtu (12/9/2020).
"Salah satunya diskusi tentang itu tentu saja (soal coast guard China masuk ke Natuna)," ujar Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2020).
• Kapal Bakamla RI Tegaskan Wialyah ZEE Indonesia, Usir Keluar Kapal Coast Guard China
• Coast Guard China Kembali Berulah, Kepergok di Wilayah Natuna
• Coast Guard Cina Cuek Tetap Kawal Nelayan Cina
Selain membahas peristiwa itu, keduanya juga membahas keamanan Laut Natuna Utara secara umum dan isu strategis lainnya yang berkaitan dengan wewenang Bakamla.
Wisnu mengatakan, saat ini terdapat dua kapal Bakamla yang sedang melakukan pengawasan di ZEE Indonesia.
Dua kapal tersebut adalah KN Pulau Nipah-321 dan KN Tanjung Datu-301 yang melakukan penjagaan sekaligus menggelar Operasi Cegah Tangkal Tahun 2020 di zona maritim barat Bakamla.
Wisnu menuturkan, dalam pengawasan tersebut, kedua kapal bekerja secara bergiliran.
"Bergiliran karena keterbatasan Bakamla," ungkap dia.
Selain itu, Bakamla juga mengawasi ZEE Indonesia melalui Pusat Komando dan Pengendalian Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Puskodal) Bakamla dan Indonesia Maritime Information Centre (IMIC).
"Kita juga memanfaatkan informasi dulu dari IMIC dan Puskodal Bakamla untuk efisiensi operasi," terang Wisnu.
Diberitakan, kapal KN Pulau Nipah-321 milik Bakamla mengusir kapal coast guard China dari wilayah ZEE Indonesia, tepatnya di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, Senin (14/9/2020).
Dalam pengusiran itu, personel KN Pulau Nipah sempat bersitegang dengan kapal China melalui radio karena saling menegaskan posisi dan klaim atas wilayah laut tersebut.
" Kapal Coast Guard China 5204 akhirnya bergerak keluar ZEE Indonesia dengan dibayang-bayangi KN Pulau Nipah-321 pada siang hari, Senin (14/9/2020) usai bersitegang melalui radio," ujar Wisnu dalam keterangan tertulis, Senin (14/9/2020).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kepala Bakamla Temui Menlu, Bahas Coast Guard China Terobos Natuna"