Pilkada OKU 2020

MANTAN Wagub Sumsel-Bupati OKU Ini Kawal Kotak Kosong di Pilkada OKU 2020, Rakyat OKU Berdatangan

Eddy Yusuf SH MM memastikan diri siap mengawal kotak kosong VS pasangan petahana yang akan berkompetisi pada pilkada serentak tahun 2020 di OKU

Penulis: Leni Juwita | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/LENI JUWITA
Rumah Edy Yusuf SH MM dijadikan posko kotak kosong melawan pasangan petahana di Pilkada OKU 2020 

Laporan wartawan Sripoku.com, Leni Juwita

SRIPOKU.COM.BATURAJA - Eddy Yusuf SH MM  memastikan diri siap mengawal kotak kosong VS pasangan petahana yang akan berkompetisi pada pilkada serentak tahun 2020 di Kabupaten OKU.

Statemen ini dikatakan  Eddy Yusuf saat awak Sripoku.com menemui mantan Wakil  Gubernur Sumsel ini  rumah kediamannya di Kelurahan Kemelak Bindung Langit Kecamatan Baturaja Timur Kamis (10/9/2020).

 Seperti biasa mantan bupati OKU priode  2005-2008 ini terlihat santai dan tenang  meskipun harapannya untuk mengikuti bursa pencalonan bupati OKU 2020 nyaris kandas.

Menurut ayah tiga anak ini,  dia dan pasangannya Ir H Helman  sudah membuka posko untuk pendukungnya yang  memiliki pilihan selain pasangan petahana. Kolom kosong atau kotak kosong adalah jawabannya.

Untuk itu Eddy Yusuf  akan mengawal kotak kosong ini, “Rumah ini akan menjadi posko kotak kosong, dan sampai sekarang sudah banyak masyarakat berdatangan kesini,” terang Eddy Yusuf.

Langkah yang akan dilakukan Eddy Yusuf adalah mengawal kotak kosong pada hari H pencoblosan (tanggal 9 Desember 2020) hingga tahapan pilkada  final.   

OKU Gelorakan Pilkada Aman, Damai dan Sehat, Bagikan 1.000 Makser dan Sosialisasikan Hindari 3 R

Perwakilan Parpol Gantian Orasi, Kuryana Azis-Johan Anuar Resmi Deklarasi, Lawan Koko di Pilkada OKU

Baru Pasangan Kuryana dan Johan yang Daftar Pilkada OKU, KPU OKU Tegaskan Akan Ikuti Aturan PKPU

Upaya ini dilakukan untuk memberikan keadilan berdemokrasi bagi masyarakat OKU yang memiliki pilihan lain  Sebab kata Eddy Yusuf  kotak kosong adalah pilihan dan kedudukannya sama dengan lawan politik pasangan Drs H Kuryana Azis dan Drs Johan Anuar SH MM .

Namun sayangnya regulasi yang ada tidak mengatur tentang pemberlakuan yang sama antara kolom kosong dan balon.  

Eddy Yusuf mencontohkan balon bupati-wabup ada tim kampanye dan ada saksi di TPS (Tempat Pemungutan Suiara) .

Sebaliknya kotak kosong (kolom kosong—red) tidak ada  tim kampanye dan tidak ada saksi di TPS.

Itulah sebabnya ,   Eddy Yusuf bersama tinm dan pendukungnya bertekad akan mengawal kotak kosong sampai  tahapan pemilihan bupati-wakil bupati  selesai.

Dikesempatan itu Eddy Yusuf menegaskan, sebenarnya tidak ada sedikitpun niat dirinya untuk mengikuti bursa pemilihan bupati OKU, namun inisiatif masyarakat yang merasa tidak puas dengan hasil kerja pemimpin sekarang  terus mendorong Eddy Yusuf untuk kembali maju di pilkada OKU 2020.

“Aku tidak lagi mencari namo atau harta, makan sepiring dengan dengan isteri lagi dak teabis, tapi rakyat OKU bemobil-mobil datang ke rumah nyuruh aku maju ,” terang Eddy Yusuf .

Pasangan BERIMAN, Eddy Yusuf dan Helman akan maju di Pilkada OKU Desember 2020 mendatang.
Pasangan BERIMAN, Eddy Yusuf dan Helman akan maju di Pilkada OKU Desember 2020 mendatang. (SRIPOKU.COM/Handout/Sahabat Eddy Yusuf Center)

Pasangan Beriman Mantan Wakil Gubernur Sumsel Eddy Yusuf Maju di Pilkada OKU 2020, Makin Seru

Demokrat Buka Peluang Usung Eddy Yusuf pada Pilkada OKU Meski Mantan Wagub tidak ikut Penjaringan

Kami OKU Kami Eddy Yusuf” Mantan Wagub Sumsel Eddy Yusuf Digadang-Gadang Nyalon Bupati OKU

Sebagai mantan bupati OKU, Eddy Yusuf menilai wajar banyak masyarakat OKU yang menginginkan dirinya maju lagi, karena masyarakat  menginginkan kemajuan di Kabupaten OKU.

Melihat masyarakat sangat berharap , akhirnya hati  Eddy Yusuf  luluh juga dan mulai menyusun langkah-langkah, seperti menjalin komunikasi dengan partai politik  yang memiliki wakil di DPRD OKU.

Menurut Eddy Yusuf untuk maju mengikuti bursa pemilihan bupati OKU dirinya  sudah memenuhi  dukungan syarat minimal 7 kursi cukup untuk kendaraan politiknya.

Maka partai politik yang dipilih adalah Hanura (4 kursi) dan PKB (3 kursi), bahkan menurut Eddy Yusuf dia juga sudah sempat mengasih uang “tanda jadi” .

Namun partai karena  partai politik  sifatnya masih sentralistik oligarki mematahkan harapannya, Pimpinan Pusat Partai memutuskan lain walaupun ada pengurus partai didaerah namun keputuan tetap  kewenangan pusat

“Barang yang sudah kito ikat bae tetak wong,” tandas Eddy Yusuf sambil terkekeh.

Mengetahui  semua partai politik semuanya sudah mendukung pasangan Petahana kata Eddy Yusuf, pendukungnya banyak yang kecewa karena paslon yang mengusung jargon Beriman (bersama  Eddy Yusuf -Helman) ini tidak kebagian perahu  lagi untuk maju dibursa pemilihan bupati OKU tahun 2020.

Melihat banyak pendukungnya  kecewa, Eddy Yusuf akhirnya bertekad tidak akan meninggalkan pendukung setianya sampai  pemilihan bupati-wakil Bupati OKU selesai.

Langkah yang dilakukannya adalah dengan mengawal kotal kosong bersama-sama tim dan pendukung setianya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved